Bisnis.com, JAKARTA — PT Cikarang Listrindo Tbk. memproyeksikan laba bersih perseroan dapat tumbuh 30% hingga akhir 2019.
Direktur Cikarang Listrindo Christanto Pranata mengatakan bahwa merujuk hasil kinerja perseroan hingga kuartal III/2019, emiten berkode saham POWR tersebut memproyeksikan hasil yang tidak akan jauh berbeda.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2019, POWR mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai US$78,54 juta, meningkat 29,58 persen dibandingkan dengan US$60,61 juta per September 2018.
Hasil tersebut dikontribusikan oleh pendapatan senilai US$439,98 juta yang dicatatkan pada 9 bulan pertama 2019, hasil tersebut meningkat 2,55% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai US$426,31 juta.
Adapun pendapatan perseroan berasal dari penjualan listrik ke lima kawasan industri di Jawa Barat dengan total senilai US$323,98 juta atau 74% dari total pendapatan perseroan pada periode tersebut.
Sementara itu, penjualan listrik ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berkontribusi sebesar 24% terhadap total penjualan POWR sepanjang kuartal III/2019 dengan nilai US$116 juta.
“Sembilan bulan ini naik 30% ke depan sampai akhir tahun kami expect masih sama dengan tingkat yang seperti ini,” ujarnya di Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Hingga September 2019, jumlah pelanggan kawasan industri POWR mencapai 2.446 tenant yang 68% di antaranya merupakan perusahaan yang telah bermitra sejak 10 tahun lalu.
Kontrak PLN
Sementara itu, POWR memiliki Perjanjian Pembelian Listrik (PPA) jangka panjang dengan PLN sejak 1996. Dalam perjanjian tersebut perseroan memiliki kontrak untuk memasok daya listrik sebesar 300 megawatt (MW) yang terbagi atas 2 kontrak.
Dalam kontrak PLN I untuk daya listrik 150 MW memiliki masa kontrak hingga akhir 2019. Adapun kontrak PLN II untuk daya listrik 150 MW akan berakhir pada Juni 2031.
Christanto menjelaskan bahwa hingga saat ini perseroan masih melakukan penjajakan untuk memperpanjang masa kontrak PLN I.
“Untuk 150 MW yang berakhir, masih dalam tahap negosiasi jadi masih diskusi. Jadi hingga end of this year masih akan diskusi terus untuk kontrak ini,” jelasnya.
Perseroan menyebut terus melakukan penjajakan untuk-untuk proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Rani Maheswari Miraza, Investor Relation dan Corporate Finance Cikarang Listrindo, mengungkapkan bahwa hingga saat ini perseroan masih aktif dan selektif untuk mengikuti tender-tender proyek PLTU.
Selain itu, Rani menambahkan perseroan terbuka untuk semua peluang pengembangan bisnis, termasuk di luar Indonesia.
"Kami sebenarnya terbuka apa saja untuk yang bisa kami jalankan, any business coba kami jalani," ujarnya