Bisnis.com, JAKARTA -- PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. tengah membidik kontrak proyek dengan nilai yang ditaksir hingga Rp7 triliun pada sisa periode tahun ini.
Nur Al Fata, Direktur Human Capital dan Pengembangan Investasi Wijaya Karya Bangunan Gedung, mengungkapkan bahwa saat ini emiten berkode saham WEGE itu menyasar proyek dari segmen pemerintah, BUMN dan anak perusahaannya, serta swasta.
Dia menambahkan bahwa skema bisnisnya baik berupa pekerjaan konstruksi gedung, juga menyasar pola konsesi sebagai bagian perusahaan untuk mendapatkan pendapatan berulang (recurring income).
Wika Gedung mengerjakan tipe bangunan berupa perkantoran, residensial, hotel, rumah sakit, villa, bangunan universitas, bangunan komersial dan sebagainya.
"Total sekitar Rp7 triliun, sampai Desember 2019. Mudah-mudahan tidak ada mundur proses pengumumannya," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (8/9/2019).
Berdasarkan catatan Bisnis, WEGE telah melaporkan realisasi kontrak baru Rp4,9 triliun pada Januari 2019 hingga pekan ketiga Agustus 2019. Jumlah itu setara dengan 40,9% dari target Rp11,98 triliun pada 2019.
Baca Juga
Salah satu pekerjaan yang baru didapatkan Wika Gedung yakni jasa konstruksi rancang dan bangun Jakarta International Stadium (JIS). PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pemilik menunjuk WEGE KSO sebagai kontraktor Pelaksana untuk mengerjakan proyek pembangunan senilai Rp4,08 triliun.
Adapun, porsi WEGE sebagai pemimpin di dalam proyek ini sebesar 51%. Pembangunan JIS akan selesai pada 2021 dengan masa pemeliharaan selama 12 bulan.
Selain JIS, Wika Gedung mendapatkan sejumlah pekerjaan lainnya pada Januari 2019—Agustus 2019. Proyek tersebut yakni Bandara Hasanuddin Makasar, revitalisasi Taman Ismail Marzuki Jakarta, Hotel Domestik T3.
Selain itu, WEGE mendapatkan kontrak Bandara Soekarno Hatta Tangerang, rehabilitasi Gedung Kejaksaan Tinggi NTB, Universitas Muhammadiyah Lampung, Apartemen Sun City Surabaya, pengembangan Industri Teknologi Kepolisian Program Kreditor Swasta Asing, dan Site Office Halim.