Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Metropolitan Land (MTLA) Bidik Pertumbuhan Pendapatan 10 Persen  

PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) memproyeksikan penjualan properti baru mulai membaik pada Agustus 2019 setelah melewati masa politik dan lebaran. Emiten berkode saham MLTA tersebut hanya mebidik pertumbuhan pendapatan sebesar 10% tahun ini.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA — PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) memproyeksikan penjualan properti baru mulai membaik pada Agustus 2019 setelah melewati masa politik dan lebaran. Emiten berkode saham MLTA tersebut hanya mebidik pertumbuhan pendapatan sebesar 10% tahun ini.

Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk. Thomas J. Angfendy mengatakan, perseroan optimistis masih bisa mencapai pertumbuhan tahun ini kendati tidak akan sebaik tahun lalu. Dia mengatakan pertumbuhan penjualan properti yang melambat pada awal tahun ini dirasakan oleh seluruh pengembang properti lantaran momen lebaran yang berdekatan dengan pilpres.

“Tahun ini hanya sekitar 10%-11% untuk pendapatan dan kami juga akan menjual banyak lot komersial yang akan difinalisasi tahun ini,” jelasnya usai RUPST dan RUPSLB Jumat (17/5/2019).

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Metropolitan Land Tbk. Olivia Surodjo menambahkan bahwa tahun ini target pendapatan dipatok senilai Rp2,2 triliun. Dia memerinci Rp1,7 triliun di antaranya akan diperoleh dari prapenjualan dan sisanya Rp500 miliar dari proyek pendapatan berulang dari hotel dan pusat perbelanjaan.

Olivia juga menyebuutkan bahwa setelah berlangsungnya pemilu dan lebaran, pasar properti tidak secara otomatis akan membaik. Perusahaan memperkirakan baru bisa mengejar target dimulai pada Agustus hingga akhir tahun ini.

Pasalnya, pengumuman pemenang pilpres baru akan terjadi pada Mei yang dilanjutkan masa Lebaran pada Juni. Secara historis, penjualan properti pada masa pemilu selalu melemah dengan fokus masyarakat kepada tingkat konsumsi.

“Kalau dibilang market signifikan bagus nggak juga tapi akan lebih baik dari jauh dari sekarang [Kuartal I/2019--II/2019),” tekannya.

MTLA menganggarkan belanja modal tahun ini senilai Rp700 miliar. Perinciannya Rp200 miliar untuk akusisi lahan dan Rp500 miliar untuk pengembangan proyek-proye exsisting seperti Venya Ubud di Blai dan apartemen Kaliyana, sisanya  pembangunan infrastruktur di proyek exsisting.

Sepanjang kuartal I/2019, serapan belanja modal baru MTLA baru mencapai Rp115 miliar karena proyek konstruksi tengah dijalankan dan kemungkinan selesai pada akhir tahun ini, sehingga alokasi capex baru bisa efektif pada kuartal akhir tahun ini.

Adapun dalam RUPST dan RUPSLB, MTLA menyetujui untuk membagikan Rp7,65 milar atau 15% dari laba bersih tahun buku 2018 sebagai dividen tunai setara Rp9,4 per lembar saham. Selain itu dana senilai Rp2 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja perseroan.

Laba bersih perusahaan pada 2018 tumbuh 6,65% atau tercatat senilai Rp482 miliar. Pendapatan pada 2018 tercatat senilai Rp1,4 triliun meningkat 9,12% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp1,3 triliun. Peningkatan pendapatan properti didukung oleh penjualan properti senilai Rp868,4 miliar, tumbuh 112,42% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Semua proyek MTLA memberikan kontribusi  dengan 63% di antaranya berasal dari residensial dan strata title, 25% dari pendapatan sewa pusat perbelanjaan, 9% dari pengoperasian hotel, sisanya 3% dari pengoperasian rekreasi.

Sepanjang kuartal I/2018 mencatatkan penjualan senilai Rp258 miliar, terdiri atas Rp134 miliar dari marketing sales dan Rp123 miliar dari pendapatan berkelanjutan, serta laba bersih Rp79 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper