Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) membukukan volume penjualan CPO sejumlah 162.000 ton pada kuartal I/2019, melonjak 102,44 persen secara year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 62.000 ton.
Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo menyampaikan perseroan mencatat produksi CPO pada kuartal I/2019 sebesar 129.000 ton, naik 61 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan produksi menyusul membaiknya produktivitas kebun dalam beberapa bulan terakhir.
“Selain itu, ada tambahan produksi CPO dari perusahaan yang diakuisisi perseroan pada akhir 2018,” paparnya dalam keterangan resmi, Senin (29/4/2019).
Pada pertengahan Desember 2018, DSNG merampungkan akuisisi atas PT Bima Palma Nugraha (BPN) senilai Rp1,4 triliun dan PT Bima Agri Sawit (BAS) dengan nilai Rp700 miliar, sehingga total transaksi mencapai Rp2,1 triliun. Dengan akuisisi ini, perseroan mengestimasi produksi CPO dapat naik 14-15 persen.
Menurut Andrianto, sejak semester II/2018 hingga kuartal I/2019, yield kebun perseroan sudah kembali ke pola produksi seperti 2 tahun lalu. Hal ini menunjukkan pemulihan dari musim kering berkepanjangan.
Jumlah Tandan Buah Segar (TBS) yang diproduksi mencapai 512.000 pada kuartal I/2019, naik 73 persen secara tahunan dari sebelumnya yang sebanyak 296.000 ton. Tambahan produksi TBS dari dua perusahaan yang diakuisisi perseroan memberikan kontribusi sekitar 10 persen.
Baca Juga
Selanjutnya, volume penjualan CPO entitas Triputra Group ini juga naik dua kali lipat menjadi 166.000 ton dibandingkan 82.000 pada kuartal I/2018. Kenaikan penjualan ditopang peningkatan produksi dan ditambah dengan penjualan sisa inventory yang sempat tertahan tahun lalu akibat terhambatnya logistik kapal pengangkut CPO.
Meskipun terjadi peningkatan volume penjualan, harga rata-rata CPO perseroan turun 20 persen dari Rp7,7 juta per ton menjadi Rp6,1 juta per ton. Tetapi, nilai penjualan kuartal I/2019 tetap naik sekitar 42 persen menjadi Rp1,37 triliun.
Dari total penjualan tersebut, segmen usaha kelapa sawit memberikan kontribusi sebesar 82 persen atau sebesar Rp1,13 triliun, naik 52 persen secara tahunan. Untuk segmen usaha produk kayu, perseroan juga berhasil meningkatkan penjualan sebesar 9 persen menjadi Rp242 miliar.
“Kenaikan penjualan produk kayu ditopang peningkatan volume penjualan produk panel sebesar 17 persen, seiring dengan naiknya harga rata-rata produk panel sebesar 8 persen,” papar Adrianto.
Pada kuartal I/2019, DSNG masih mampu membukukan laba komprehensif sebesar Rp 66 miliar, naik 78 persen yoy dibandingkan kuartal I/2018. Marjin laba komprehensif pun naik menjadi 4,8 persen dari kuartal I/2018 yang sebesar 3,9 persen.