Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandiri Manajemen lnvestasi menargetkan total dana kelolaan (asset under management/AUM) dari produk investasi alternatif dapat meningkat kurang lebih 2 kali lipat pada tahun ini menjadi Rp6 triliun dibandingkan dengan tahun lalu.
Presiden Direktur PT Mandiri Manajemen lnvestasi Alvin Pattisahusiwa menyampaikan bahwa penerbitan sejumlah produk investasi alternatif yang baru diharapkan bisa menjadi pendorong kenaikan total dana kelolaan tersebut.
“Total AUM dari produk alternatif kami targetkan sampai Rp6 triliun [untuk tahun ini]. Meningkat kurang lebih hampir 2 kali lipat dari tahun lalu,” katanya di Jakarta, Senin (15/4/2019).
Terbaru, Mandiri Manajemen Investasi telah resmi mencatatkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur atau KIK Dinfra dengan nama DINFRA Toll Road Mandiri-001 senilai Rp423,5 miliar di Bursa Efek Indonesia.
Alvin menambahkan, total dana yang ditargetkan Mandiri Manjamenen Investasi untuk produk Dinfra pertama yang dicatatkan di bursa tersebut senilai Rp1 triliun. Adapun, masa penawaran DINFRA Toll Road Mandiri-001 akan berakhir pada akhir Mei nanti.
“Permintaannya sudah lebih dari Rp1 triliun. Pada waktu peluncuran ini telah terkumpul sekitar Rp423 miliar dan akan terus bertambah karena kami masih menunggu beberapa investor yang masih mempersiapkan kertas kerja masing-masing, sehingga kami tunggu sampai akhir Mei 2019,” tutur Alvin.
Sesuai dengan prospektus yang disusun, Alvin menjelaskan, investor dapat membeli produk alternatif ini mulai dari harga Rp100.000 pada waktu penawaran perdana. Selanjutnya, ketika sudah dicatatkan seluruhnya senilai Rp1 triliun di bursa, investor dapat kembali bertransaksi selayaknya jual-beli saham yang tercatat di pasar modal.
Adapun, produk KIK-Dinfra ini merupakan produk alternatif ke-3 yang dikeluarkan Mandiri Manjemen Investasi bekerja sama dengan Jasa Marga.
Sebelumnya, Mandiri Manajemen Investasi telah menerbitkan KIK-Efek Beragun Aset (KIK-EBA) untuk Jasa Marga dengan underlying asset berupa tol Jagorawi pada 2017.
Kemudian, pada tahun lalu perseroan juga menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) untuk membiayai 3 ruas tol milik Jasa Marga, yaitu tol Semarang-Batang, tol Solo-Ngawi, dan tol Ngawi-Kertosono.
Adapun produk Dinfra merupakan wadah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat, yang sebagian besar diinvestasikan ke dalam aset infrastruktur baik dalam bentuk aset obligasi maupun ekuitas. Produk alternatif ini dapat ditawarkan melalui penawaran umum maupun penawaran terbatas serta dapat dicatatkan maupun tidak dicatatkan di bursa.