Bisnis.com, JAKARTA—Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi hold terhadap saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP) dengan target harga Rp18.025, walaupu penjualan semen pada Januari 2019 terkoreksi.
Pada penutupan perdagangan Selasa (26/2/2019), saham INTP naik 0,63% menjadi Rp19.875. Kapitalisasi pasar mencapai Rp73,16 triliun dengan valuasi PER 88,73 kali.
Dalam laporannya, Rabu (27/2/2019), tim analis Mirae menuliskan, pada Januari 2019, volume penjualan semen domestik INTP turun 2.8% YoY menjadi 1.5mn ton, lebih dalam dari industri (-1.0% YoY). INTP mengaitkan kinerja yang lemah dengan penundaan dan perlambatan dalam progress proyek-proyek konstruksi karena hujan lebat.
“Kami percaya high base effect juga berperan, mengingat pertumbuhan volume penjualan INTP yang kuat pada Januari 2018 (+11.4% YoY),” paparnya.
Penjualan semen bag dan bulk melambat pada Januari 2019 (-2.9% YoY dan -2.6% YoY, masing-masing), kemungkinan mencerminkan lambatnya progress dalam proyek properti dan infrastruktur.
Baca Juga
Meskipun volume penjualan Januari mengecewakan, masih terlalu dini untuk menjadi pesimis, karena permintaan semen di paruh pertama tahun secara musiman biasanya lebih rendah.
Selain itu, karena sebagian besar pabrik INTP berlokasi di Jawa Barat, INTP memegang pangsa pasar yang cukup dominan di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Oleh karena itu, konsumsi semen Jakarta yang masih lambat di bulan Januari (-14.4% YoY), setelah turun 6.3% YoY pada tahun 2018 cukup mengkhawatirkan.
Mirae pun mempertahankan rekomendasi Hold kami pada INTP dengan target harga IDR18,025. Konsolidasi antara Semen Indonesia (SMGR) dan Holcim Indonesia (SMCB) seharusnya membawa sentimen positif ke INTP, karena harga rata-rata jual (ASP) semen dapat membaik dikarenakan perbaikan pada sisi suplai.
Namun, efeknya kemungkinan akan membutuhkan waktu untuk sepenuhnya dirasakan. Selain itu, peningkatan ASP pada 1H19 kemungkinan akan terbatas karena permintaan yang lebih lambat secara musiman. ASP INTP pada bulan Januari flat MoM.
“Sementara itu, valuasi INTP yang relatif tinggi juga memerlukan kewaspadaan,” imbuhnya.