Bisnis.com, JAKARTA—Anak usaha PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) mendapatkan pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) senilai Rp1,23 triliun.
Corporate Secretary DSNG Paulina Suryanti menyampaikan, pada 13 Desember 2018 perusahaan mendapatkan pinjaman dari BCA senilai Rp1,23 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan dua anak usaha, yakni PT Bima Palma Nugraha (BPN) dan PT Bima Agri Sawit (BAS).
“Pinjaman tersebut memiliki tenor 10 tahun yang digunakan untuk investasi BPN dan BAS. Ini juga mendukung kelangsungan usaha perseroan dan anak usaha,” paparnya dalam keterbukaan informasi, Senin (17/12/2018).
BPN dan BAS merupakan anak usaha yang baru diakuisisi DSNG pada 12 Desember 2018. Nilai akuisisi BPN sejumlah Rp1,4 triliun dan akuisisi BAS sebesar Rp700 miliar.
Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo menyampaikan, BPN dan BAS sudah mengoperasikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sehingga DSNG dapat mereguk peningkatan produksi.
“Kami estimasi setelah akuisisi produksi CPO pada 2019 dapat naik 14%-15%. Karena kedua perusahaan itu masing-masing sudah mengoperasikan 1 PKS,” ujarnya.
Pda tahun ini perseroan mengestimasi volume produksi CPO mencapai 493.000 ton. Dengan estimasi peningkatan 14%-15% year-on-year (yoy), pada 2019 DSNG dapat menghasilkan CPO sejumlah 562.020—566.950 ton.
Untuk pendanaan, perseroan mengandalkan kas internal dan pinjaman perbankan. Pada 29 November 2018, DSNG dan anak usaha menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk. sebesar Rp1,21 triliun.
Kredit jangka panjang dengan termin waktu maksimal 10 tahun ini digunakan untuk investasi. Andrianto menyebutkan, sebagian dana akuisisi berasal dari pinjaman BBCA tersebut.
Lokasi BPN dan BS terletak di Kab. Kutai Timur, Kaltim, atau sekitar 100 km dari aset perkebunan DSNG. Dengan demikian, perseroan dapat melakukan sinergi operasional dengan sumber daya yang sudah ada.
Dia tak menampik, aksi akuisisi juga dapat menambah beban liabilitas perseroan. Namun, manajemen meyakini memiliki sumber dana yang cukup untuk melunasi utang seiring dengan peningkatan produktivitas kebun.