Bisnis.com, JAKARTA—SoftBank Group Corp. mengincar dana segar sebesar 2,4 triliun yen (US$21,1 miliar) dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) perusahaan operasional telekomunikasinya.
Penawaran tersebut membawa IPO Softbank menjadi yang terbesar di Jepang sejauh ini.
Berdasarkan prospektus yang diumumkan perusahaan pada Senin (12/11/2018), SoftBank akan melepas 1,6 miliar sahamnya seharga 1.500 yen per lembar saham dengan entitas baru bernama SoftBank Corp. dan akan mulai diperdagangkan pada 19 Desember 2018
Dengan harga itu, IPO SoftBank akan menembus rekor penawaran saham milik Nippon Telegraph&Telephone Corp. pada 1987.
Adapun pendiri SoftBank, Masayoshi Son, memang dikabarkan ingin mempercepat proses IPO tersebut karena industri telekomunikasi di Jepang tengah menghadapi ancaman penurunan harga.
NTT Docomo Inc., kompetitor SoftBank di Jepang, saja telah berencana untuk memangkas biaya layananan komunikasinya sebesar 40% sebagai respons dari permintaan pemerintah.
“Sentimen pasar tidak sebagus sebelumnya, dan selera investor seperti tidak terlalu kuat. Tapi, tentu saja fokus [investor] masih di data, Artificial Intelligence (AI), dan komunikasi—yaitu industri yang terus bertumbuh,” kata Yasuhide Yajima, Kepala Ekonom di NLI Research Institute di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg, Senin (12/11/2018).
Lebih lanjut, berdasarkan dokumen filling yang dikeluarkan SoftBank perusahaan juga berusaha menarik minat investor dengan menawarkan dividen rasio payout sekitar 85% dari pendapatan bersih.
Sebelumnya, Son sempat menyampaikan bahwa dia akan mengupayakan dividen yang tinggi untuk menghasilkan dana ke dalam perusahaan intinya.
“Dividen rasio payout-nya sangat tinggi. Hal itu akan membawa insentif,” kata Masahiko Ishino, analis di Tokai Tokyo Research Center.
Adapun setelah go public, induk perusahaan (Softbank Group) akan memegang sekitar 63% dari unit usaha wireless yang didaftarkan tersebut.
Kisaran harga IPO nantinya akan dipastikan pada 30 November 2018 diikuti dengan harga final yang diumumkan pada 10 Desember 2018.
SoftBank pun telah memilih Nomura Holdings Inc., Goldman Sachs Group., Deutsche Bank AG., Mizuho Financial Group Inc., JPMorgan Chase&Co., dan Sumitomo Mitsui Financial Groupd Inc., sebagai gabungan penjamin emisi globalnya (joint global coordinators).
Sementara itu, di sisi lain, IPO tersebut juga diharapkan dapat memuluskan jalan Son yang ingin mengubah SoftBank dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan investasi global seiring dengan munculnya raksasa teknologi yang sukses seperti Alibaba Group Holding Ltd. dan Yahoo! Inc.
Sejauh ini, SoftBank telah banyak menanamkan sahamnya di perusahaan rintisan dunia, seperti Uber Technologies Inc. dan WeWork Cos.
Vision Fund milik Son yang senilai US$100 miliar saat ini pun telah menjadi pendanaan investasi teknologi terbesar di dunia. Son pun berambisi akan membentuk perusahaan yang bernilai sama dalam dua atau tiga tahun ke depan.