Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Bakal Naik, Bijih Besi dan Baja Rebound

Harga bijih besi dan baja China bangkit kembali pada hari Kamis (22/3) setelah tiga sesi penurunan berturut-turut, didukung oleh ekspektasi peningkatan permintaan restocking dari pengguna hilir pada bulan depan.
Seorang pekerja sedang meratakan bijih besi di atas kereta cargo di stasiun kereta Chitradurga, di Karnataka, India (9-11-2012)-Reuters-Danish Siddiqui
Seorang pekerja sedang meratakan bijih besi di atas kereta cargo di stasiun kereta Chitradurga, di Karnataka, India (9-11-2012)-Reuters-Danish Siddiqui

Bisnis.com, JAKARTA – Harga bijih besi dan baja China bangkit kembali pada hari Kamis (22/3) setelah tiga sesi penurunan berturut-turut, didukung oleh ekspektasi peningkatan permintaan restocking dari pengguna hilir pada bulan depan.

Harga bijih besi berjangka yang paling aktif diperdagangkan di Dalian Commodity Exchange naik 0,9% menjadi 463 yuan (US$73,13) per ton pada perdagangan Rabu (21/3). Harga bahan baku baja ini sempat menyentuh level 453,5 yuan per ton pada sesi sebelumnya., level terendah sejak 3 November.

Adapun, harga baja tulangan [rebar] berjangka kontrak teraktif Mei 2018 naik 0,5% mencapai 3.654 yuan (US$578,42) per ton setelah pada sesi sebelumnya sempat tenggelam ke level terlemah dalam hampir 5 bulan.

Persediaan baja rebar telah naik ke level tertinggi sejak 2013 menjadi 9,79 juta ton pada Senin, menurut data yang dikumpulkan oleh konsultan SteelHome sehingga memberi tekanan pada harga.

“Kepercayaan pasar berkurang ketika permintaan dinilai akan lebih sedikit akhir tahun ini. Tetapi, hampir pasti bahwa permintaan di sektor hilir akan pulih pada awal April,” kata analis baja di Sinosteel Futures Wang Yilin.

Adapun, pekerja biasanya kembali bekerja seminggu setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Pada 2018, negara itu memiliki hari libur nasional terbesarnya pada pertengahan Februari.

“Stok baja di gudang pedagang mulai turun, menunjukkan bahwa permintaan telah menunjukkan tanda perbaikan,” kata Wang, kendati tidak menyajikan angka penurunan.

Sementara itu, batu bara kokas yang juga digunakan sebagai bahan bakar pembuatan baja mengalami kenaikan. Kontrak batu bara kokas tercatat naik 1,5% menjadi 1.305 yuan (US$206) per ton pada waktu yang sama.

Riset BMI pada hari Rabu menaikkan perkiraan harga batu bara kokas antara 2018 dan 2020 menjadi US$180 per ton dari sebelumnya US$160 ton. Namun, diproyeksikan juga bahwa harga akan melemah pada kuartal kedua dan ketiga di tahun ini, tertekan oleh perlambatan lanjutan dalam pertumbuhan produksi baja di China.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper