Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIK EBA Didorong Jadi Instrumen Pendanaan Infrastruktur

Efek beragun aset dinilai menjadi produk investasi alternatif yang bisa disediakan oleh manajer investasi untuk membantu pendanaan proyek infrastruktur pemerintah.
Pekerja menyelesaikan pembangunan fly over di kawasan Pancoran, Jakarta, Selasa (6/6)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja menyelesaikan pembangunan fly over di kawasan Pancoran, Jakarta, Selasa (6/6)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Efek beragun aset dinilai menjadi produk investasi alternatif yang bisa disediakan oleh manajer investasi untuk membantu pendanaan proyek infrastruktur pemerintah.

Usulan ini disampaikan oleh Direktur Avrist Asset Management Hanif Mantiq menanggapi usulan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang P. S. Brodjonegoro agar manajer investasi turut berperan dalam pendanaan infrastruktur.

"Efek beragun aset ini bisa digunakan, dan memang sudah digunakan untuk sektor jalan tol, perumahan, dan infrastruktur listrik," katanya di Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Untuk berinvestasi efek beragun aset, kata dia, membutuhkan dana yang cukup besar. Sehingga tidak setiap manajer investasi berani melakukan hal tersebut. Pertimbangannya, jumlah dana kelola.

Avrist sendiri menurutnya masih belum berencana untuk melakukan investasi efek beragun aset mengingat dana yang dikelola masih minim. Tahun lalu, Avrist mengelola dana senilai Rp2,15 triliun.

"Kami bukan manajer investasi raksasa yang punya aset puluhyan triliun. Karena mengeluarkan efek beragun aset itu dananya lumayan besar," ujarnya.

Kebutuhan pembangunan infrastuktur berkisar Rp5.000 triliun seperti tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Sekitar 40% kebutuhan pendanaan berasal dari APBN, dan BUMN berkontribusi 22%.

Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur membutuhkan peranan swasta dalam bentuk Pembiayaan Investasi Non Anggaran pemerintah atau PINA. Skema PINA juga dapat memfasilitasi investor dalam pembiayaan ekuitas.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper