Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok September Turun, Harga Sawit Mulai Naik

Ekspor minyak sawit Indonesia (tidak termasuk biodiesel dan oleochemical) mencapai puncak tertinggi pada Agustus 2017, yaitu 2,98 juta ton. Namun, pada September, ekspor minyak sawit Indonesia turun 7,5% atau hanya mampu mencapai 2,76 juta ton.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) dan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Dodi Reza Alex (kiri) berbincang di tengah perkebunan sawit usai peluncuran penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (13/10)./ANTARA-Nova Wahyudi
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) dan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Dodi Reza Alex (kiri) berbincang di tengah perkebunan sawit usai peluncuran penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (13/10)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA—Ekspor minyak sawit Indonesia (tidak termasuk biodiesel dan oleochemical) mencapai puncak tertinggi pada Agustus 2017, yaitu 2,98 juta ton. Namun, pada September, ekspor minyak sawit Indonesia turun 7,5% atau hanya mampu mencapai 2,76 juta ton.

Bagaimanapun, angka ekspor ini masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan tren ekspor sepanjang 2017. Ini menunjukkan bahwa pasar minyak sawit masih terus bergeliat karena kurangnya pasokan dari minyak nabati lainnya di pasar global.

“India dan China masih terus mengisi stok minyak nabati di dalam negerinya yang mulai menipis meskipun pada September terjadi penurunan permintaan dari China dan India masing-masing 17,5% dan 17%,” jelas Sekjen Gapki Togar Sitanggang, Sabtu (11/11/2017).

Secara volume, impor kedua negara tujuan utama ekspor minyak sawit Indonesia ini masih tinggi yaitu masing-masing mencatatkan permintaan di September ini sebesar 370,47 ribu ton dan 650,75 ribu ton.

Di lain pihak, beberapa negara tujuan ekspor minyak sawit Indonesia mencatatkan peningkatan permintaan pada bulan September yang cukup tinggi adalah negara-negara Timur Tengah naik 26%, dan Pakistan naik 9%.

Sementara itu negara-negara Uni Eropa hanya membukukan kenaikan permintaan pada September ini sebesar 1%. Menipisnya stok minyak sawit di Indonesia dan Malaysia, telah mengerek harga CPO global.

“Sepanjang September harga harian CPO global bergerak di kisaran US$ 687.50 – US$ 760 per metrik ton dengan harga rata-rata US$ 724.9 per metrik ton. Harga rata-rata ini meningkat 7% dibandingkan bulan sebelumnya yaitu US$ USD 676 per metrik ton,” lanjutnya.

Sementara itu, produksi minyak sawit Indonesia (CPO dan PKO) sepanjang September 2017 menembus 4 juta ton. Angka ini merupakan angka produksi tertinggi sepanjang tahun 2017 dan peningkatan produksi ini merupakan siklus panen raya tahunan.

Togar mengatakan sepanjang September produk minyak sawit Indonesia tercatat 4,03 juta ton atau naik 2% dibandingkan Agustus lalu di 3,95 juta ton. Meskipun produksi minyak sawit Indonesia sedang mencapai puncak tertinggi, stok minyak sawit di dalam negeri tidak meningkat secara signifikan karena masih tingginya permintaan pasar global.

“Stok pada September tercatat 2,92 juta ton atau naik 8,5% dibandingkan dengan bulan Agustus sebesar 2,69 juta ton,” jelasnya.

Geliat pasar diperkirakan masih akan terus meningkat karena produksi kedelai diperkirakan pada bulan agustus masih menurun karena kondisi cuaca kering di Amerika Selatan dan curah hujan yang tinggi di Brazil.

Kondisi cuaca ini mengganggu hasil panen. Di sektor biodiesel, Serapan biodiesel di dalam negeri pada September meningkat 7% atau dari 210.000 ton pada Agustus naik menjadi 225.000 ton. “Dengan serapan biodiesel yang konsisten dapat disimpulkan mandatori biodiesel Indonesia telah berjalan dengan baik,” tegas Togar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper