Bisnis.com, JAKARTA – PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) membeli tanah seluas 2,68 juta meter persegi dengan nilai Rp845,31 miliar untuk mengembangkan bandara terpadu di Kediri, Jawa Timur.
Anak usaha dengan kepemilikan 99,99% PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yakni PT Surya Dhoho Investama (SDHI) melakukan pembelian tanah dari perusahaan terafiliiasi yakni PT Bukit Dhoho Indah (BDI).
Direktur GGRM Istata T. Siddharta mengungkapkan, nilai transaksi pembelian tanah tersebut Rp845,313 miliar di mana nilai transaksi itu berdasarkan lembaga penilai KJPP Rengganis, Hamid & Rekan.
Adapun objek tanah dengan luas 2,68 meter persegi yang berlokasi di empat desa di Kabupaten Kediri, yakni Desa Bulusari di Kecamatan Tarokan, Desa Grogol di Kecamatan Grogol, Desa Jatirejo dan Desa Tiron di Kecamatan Banyakan.
“Pembelian tanah dimaksudkan untuk mendukung rencana investasi GGRM untuk mengembangkan bandar udara terpadu di daerah Kediri, Jawa Timur,” tulisnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (3/8/2017).
Dia menambahkan, pembangunan bandara ini merupakan bentuk pengembangan usaha dan kontribusi segenap stakeholder GGRM dan bentuk partisipasi dalam rangka mempercepat pembangunan daerah Kediri dan sekitarnya yang diharapkan dapat memacu pengembangan Provinsi Jawa Timur dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Agar GGRM dapat mengendalikan investasi dan pengembangan bandara udara secara langsung tanpa mengganggu kegiatan usaha utama GGRM, investasi dan pengembangan bandar udara akan dilakukan GGRM melalui SDHI,” tulisnya.
BANGUN BANDARA KEDIRI: Gudang Garam (GGRM) Beli Lahan Rp845,31 Miliar
PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) membeli tanah seluas 2,68 juta meter persegi dengan nilai Rp845,31 miliar untuk mengembangkan bandara terpadu di Kediri, Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Achmad Aris
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu