Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Potensial, Intiland Kaji Peluncuran Apartemen South Quarter

Emiten pengembangan kawasan terpadu PT Intiland Development Tbk. membuka potensi penjualan proyek apartemen South Quarter, Jakarta Selatan, ke dalam pembukuan tahun ini. Target penjualan tahap pertama sekitar 50.000 m2.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pengembangan kawasan terpadu PT Intiland Development Tbk. membuka potensi penjualan proyek apartemen South Quarter, Jakarta Selatan, ke dalam pembukuan tahun ini. Target penjualan tahap pertama sekitar 50.000 m2.

Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Investasi dan Modal Intiland (DILD), mengatakan sejauh ini proyek tersebut belum dimasukkan ke dalam target marketing sales perseroan tahun ini yang ditetapkan senilai Rp2,3 triliun.

Namun, perseroan akan melihat potensi pasar tahun ini. Pasar properti diperkirakan sudah menyentuh titik nadirnya tahun lalu sehingga tahun ini diharapkan sudah membaik. Bila permintaan terpantau meningkat di paruh kedua tahun ini, DILD akan meluncurkan proyek tersebut.

“Ini di luar target tahun ini, tetapi tetap kita kerjakan sehingga pas window terbuka, kita siap. Kita akan bangun tahap awal 50.000 m2. Itu bisa satu tower, bisa dua tower, tergantung desainnya. Sekarang desainnya belum selesai,” katanya, Selasa (21/2/2017).

Archied mengatakan, saat ini harga pasar apartemen di kawasan Jl. TB Simatupang, tempat proyek tersebut akan dibangun, rata-rata berkisar pada Rp35 juta per meter persegi. Namun, harga tersebut sangat tergantung pada segmentasi yang disasar oleh proyek yang akan dikembangkan.

Dengan kata lain, bila diestimasikan proyek tersebut dipasarkan dengan harga Rp35, DILD berpotensi meraup penjualan Rp1,75 triliun.

Saat ini, DILD tengah memproses perizinan untuk proyek tersebut. Bila diizinkan membangun lebih besar, DILD akan melanjutkan proyek tersebut di tahap kedua.

Adapun, DILD melalui cucu usahanya PT Putra Sinar Permaja telah menandatangani Joint Venture Agreement dengan Reco Kris Private Limited untuk pengembangan proyek South Quarter pada 10 November 2016 lalu.

Dengan kerjasama tersebut, Reco resmi menggenggam kepemilikan 40% saham di Putra Sinar Permaja dengan penyertaan modal Rp1,03 triliun. Reco bukanlah pihak yang terafiliasi dengan perseroan.

Proyek apartemen ini akan dikembangkan bersama Reco di tahap kedua proyek South Quarter di atas lahan 2,7 hektar. Adapun, proyek South Quarter tahap pertama sudah dirampungkan dan mulai beroperasi tahun lalu, terdiri atas tiga menara kantor 74.597 m2 dan area ritel 9.355 m2.

Target marketing sales DILD tahun ini terutama ditopang oleh peluncuran dua proyek yang ditunda peluncurannya tahun lalu, yakni proyek mix used Kebon Melati, Jakarta, dan Darmo Harapan, Surabaya. Penundaan tersebut telah menyebabkan realisasi marketing sales DILD tahun lalu hanya Rp1,63 triliun, turun 13% dibandingkan 2015 senilai Rp1,87 triliun.

Tahun ini, DILD optismis marketing sales tumbuh 41% menjadi Rp2,3 triliun. DILD pertama-tama akan meluncurkan apartemen di kedua proyek baru tersebut. Di Kebon Melati, DILD menargetkan penjualan Rp520 miliar tahun ini, sedangkan di Darmo Harapan Rp227 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper