Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI: Magnus Capital Bakal Lepas Status Anggota Bursa

Perusahaan efek PT Magnus Capital berencana untuk melepas kursi sebagai Anggota Bursa lantaran tidak memiliki modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) yang cukup. n
Bursa Efek Indonesia/JIBI-Dedi Gunawan
Bursa Efek Indonesia/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan efek PT Magnus Capital berencana untuk melepas kursi sebagai Anggota Bursa lantaran tidak memiliki modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) yang cukup.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio menuturkan manajemen Magnus Capital telah menyampaikan niat tersebut secara lisan kepada regulator pasar modal. Perusahaan yang dipimpin oleh Monang L. Tobing itu mengantongi izin sebagai perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek.

Berdasarkan data BEI, rerata MKBD Magnus Capital pada Desember 2016 mencapai Rp40,47 miliar. Sepanjang 2016, transaksi broker sekuritas ini hanya berlangsung selama 5 bulan pertama tahun lalu lantaran disuspensi oleh bursa.

Pada periode tersebut, nilai transaksi broker Magnus Capital tercatat sekitar Rp166 miliar-256 miliar pada Januari-April dan menyusut menjadi Rp37,48 miliar pada Mei 2016.

"Magnus Capital mau lepas kursi AB. MKBD mereka tidak cukup. Mereka berniat kembalikan kursinya," tutur Tito, Selasa (3/1).

BEI, lanjut Tito, memberikan waktu kepada AB selama enam bulan untuk menawarkan kursinya kepada perusahaan sekuritas lain. Nilai penawaran tersebut didasarkan pada nilai buku perusahaan sebesar Rp15 miliar.

"Kalau tidak laku, bursa yang lelang. Pakai nilai nominal Rp135 juta," pungkas Tito.

Berdasarkan pengumuman BEI pada 13 Mei 2016, otoritas pasar modal menjatuhkan sanksi berupa suspensi terhadap PT Magnus Capital. Alasannya, bursa tidak dapat meyakini keakuratan dan kecukupan nilai MKBD Magnus Capital, pelaksanaan manajemen risiko, dan penendalian internal dalam melakukan kegiatan operasional.

Selain itu, nama Magnus Capital juga tersangkut dalam kasus investasi bodong yang dilakukan oleh mantan karyawan PT Reliance Securities EP Larasati.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper