Bisnis.com, BANDUNG—Bank Panin menggencarkan sosialisasi penjualan obligasi ritel Indonesia ke-13 atau ORI 013 kepada nasabahnya di Kota Bandung dan Bali. Sebagai agen penjual sejak seri pertama, pada seri kali ini perusahaan akan mengurangi kuotanya.
Head of Wealth Management Bank Panin Indra Halim menyatakan gencarnya penjualan ORI serta juga sukuk yang diterbitkan pemerintah adalah semata-mata membantu pemerintah dan menambah varian produk bagi nasabahnya.
“Dibilang fee based income tidak, karena banyak dari produk lain yang lebih bagus. Kami membantu pemerintah dan option produk jadi tidak hanya tabungan dan deposito, ada varian. Bagi masyarakat itu sangat menarik,” katanya kepada Bisnis di sela-sela Investor Gathering di Bandung, Senin (10/10) malam.
Dengan suku bunga atau tingkat pengembalian sebesar 6,6%, masyarakat secara ritel sudah bisa membeli ORI 013 dengan dana minimal Rp5.000.000. Penjualan telah dimulai sejak 29 September dan ditutup pada 20 Oktober 2016.
Untuk penjualan ORI 013, menurut Indra, Bank Panin akan mengurangi permintaannya karena pengaruh eksternal dan internal.
Eksternal yakni terkait suku bunga yang kecenderungan untuk diturunkan dan secara internal ada produk yang juga tengah digenjot.
“Pemerintah sudah mendorong suku bunga turun, tetapi di pasar, nasabah kalau tiba-tiba turun kan takutnya demand-nya kecil. Di sisi lain, faktor internal kami juga butuh DPK [dana pihak ketiga],” ungkapnya.
Apalagi, lanjutnya, pada rentang yang berdekatan kali ini pemerintah telah juga menerbitkan sukuk, tabungan tabungan ritel, dan SBR.
“Biasanya hanya dua, sekarang empat yang kami tawarkan. Jadi sudah cukup banyak di depan,” sebut Indra.
Berdasarkan catatan, sejak menjadi agen penjual ORI pada 2006 sampai 2015, Bank Panin telah menjual ORI sebesar lebih dari Rp13,5 triliun.
Penghargaan sebagai penjual terbaik pun diraih saat penerbitan ORI 002 pada 2007, ORI 006 2009, ORI 009 2012, dan ORI 011 pada 2014.
Sementara itu, Bank Panin Kantor Cabang Utama Bandung meminta kuota untuk ORI 013 sebesar Rp200 miliar. Hal itu merespon besarnya minat masyarakat Kota Kembang terhadap surat utang yang diterbitkan pemerintah secara ritel.
Branch Manager Bank Panin Bandung Raphael Indarko mengatakan setiap kali keluar seri ORI, banknya mampu menghabiskan kuota yang dijatahkan pemerintah dan kantor pusat dalam waktu yang relatif singkat.
“Untuk Bandung, kuotanya berkisar antara Rp100 miliar-Rp200 miliar. Biasanya rata-rata di Rp130 miliar. Bahkan ORI 012, sold out dalam satu hari di semua kantor kuota habis,” ujarnya.
Perseroan mencatat pada peluncuran ORI 012, Bank Panin mendapatkan jatah Rp1,8 triliun. Namun karena tingginya minat nasabah, jatah yang diberikan Kementerian Keuangan ditambah sekitar Rp200 miliar sehingga totalnya Rp2 triliun.
“Secara nasional belum tutup, penjualan ORI 013 masih berjalan dan Bank Panin minta tambahan kuota tetapi belum tahu [tambahannya], tergantung Kementerian Keuangan memberi kuota berapa kepada Bank Panin,” katanya.
Peluncuran ORI yang kerap dikemas dengan acara Investor Gathering Bank Panin tersebut, kali ini dilaksanakan di Kota Bandung dan Bali sebagai upaya untuk menyosialisasikan ORI 013 kepada masyarakat, khususnya investor ritel.
Indarko menuturkan Bank Panin Cabang Bandung merupakan kantor cabang terbesar ketiga di luar Jakarta, setelah Medan dan Surabaya. Di samping itu, minat masyarakat Kota Bandung terhadap ORI sangat besar.
“Sebenarnya sekarang kuota yang ada sudah habis. Tetapi sebagiannya kali ini sampai sekarang masih di-keep untuk gathering,” sebutnya.
Penerbitan ORI 013 : Bank Panin Sosialisasi di Bandung & Bali
Bank Panin menggencarkan sosialisasi penjualan obligasi ritel Indonesia ke-13 atau ORI 013 kepada nasabahnya di Kota Bandung dan Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Rustam Agus
Konten Premium