Bisnis.com, JAKARTA—Yuan belum menunjukkan pergerakan yang signifikan di pasar keuangan global, meskipun hari ini menjadi pertama kalinya mata uang China masuk ke dalam keranjang mata uang cadangan (SDR) Dana Moneter Internasional (IMF).
Hal itu salah satunya disebabkan oleh liburnya aktivitas perdagangan investor China selama seminggu. Seperti diketahui, yuan secara resmi masuk ke SDR pada Sabtu (1/10/2016).
Yuan bergabung bersama empat mata uang cadangan dunia lain yang sudah lebih dahulu masuk yakni dolar AS, pound sterling, euro dan yen.
Dalam riset terbarunya, HSBC Holdings Plc. menyebutkan masuknya yuan dalam SDR ini akan menjadi bahan bakar baru bagi China dalam proses reformasi dan liberalisasi keuangan Negeri Panda. Hal yang sama pun diungkapkan oleh Direktur Strategi Kebijakan IMF Siddarth Tiwari.
“Inklusi yuan adalah bentuk pengakuan IMF kepada negara yang telah berhasil melakukan reformasinya di sektor moneter, valuta asing dan sistem keuangan,” katanya, Senin (3/10/2016).
Seperti diketahui, China terbukti telah melakukan sejumlah langkah untuk membuka perekonomiannya ke pasar internasional. Langkah-langkah itu a.l. memberikan akses lebih besar kepada investor asing pada obligasi China yang mencapai US$6,4 triliun.
Selain itu, Negeri Panda juga telah merevisi sejumlah aturan yang membatasi kuota investor asing dalam melakukan investasi di sejumlah sektor dan aksi di pasar keuangan Beijing. Namun demikian, China tetap melakukan kontrol secara ketat dengan membatasi pergerakan yuan dan melakukan intervensi di pasar valuta asing.
"Kebijakan moneter China selama ini telah didorong oleh fundamental domestik," kata Nizam Idris, Kepala valuta asing dan strategi-pendapatan tetap di Macquarie Bank Ltd di Singapura.
Dia menambahkan, di tengah laju ekonomi domestik yang melambat, cara paling mudah untuk memberikan stimulus moneter adalah melalui pelemahan mata uang. Sementara itu, masuknya yuan ke SDR, China akan memiliki instrumen tambahan untuk mendistribusikan yuan ke pasar keuangan internasional.
Yuan tercatat telah melemah 2,7% terhadap dolar AS pada tahun ini. Selain itu, menurut data yang dihimpun Bloomberg, yuan juga masih belum bergerak secara maksimal di pasar global dengan diperdagangkan di pasar offshore Hong Kong pada level 6,6770 per dolar AS. Sebelumnya, pada Jumat (30/9) yuan ditutup pada level 6,674 per dolar AS.