Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibayangi Sentimen Eksternal, Rupiah di Bawah 13.000 Tidak Akan Lama

Meski mengalami kenaikan ke level 17 bulan tertinggi, harga rupiah di bawah level Rp13.000 per dolar AS diprediksi tidak akan lama. Pasalnya, faktor eksternal masih mendominasi sentimen mata uang Garuda.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Meski mengalami kenaikan ke level 17 bulan tertinggi, harga rupiah di bawah level Rp13.000 per dolar AS diprediksi tidak akan lama. Pasalnya, faktor eksternal masih mendominasi sentimen mata uang Garuda.

Pada perdagangan Selasa (27/9), rupiah ditutup menguat 86 poin atau 0,66% ke level 12.955 per dolar sekaligus mencatatkan kenaikan tertinggi sejak awal Mei 2015. Kurs tengah BI kemarin juga dipatok naik 49 poin menadi Rp13.027 per dolar AS.

Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan mata uang rupiah masih dipengaruhi sentimen dari pekan sebelumnya, terutama keputusan The Fed menahan pengerekan suku bunga. Alhasil nilai dolar tidak lagi cukup kuat untuk menahan laju uang Garuda.

Pekan lalu, indeks dolar terkoreksi 0,56% menuju 95,477. Adapun hari ini pada pukul 18:12 WIB, dolar kembali naik 0,055 poin atau 0,06% menjadi 95,352.

Meskipun meningkat, lanjut Agus, harga dolar masih berkutat di level 95,30 sehingga dianggap cukup rentan. Hari ini, debat pertama calon presiden AS antara Donald Trump dan Hillary Clinton belum memuaskan ekspektasi masyarakat, sehingga greenback belum bergerak kencang.

Di sisi lain, dolar masih mendapat angin segar dari spekulasi kenaikan suku bunga The Fed pada Desember dan optimisme membaiknya data tenaga kerja (non-farm payroll/ NFP). Data NFP akan dirilis pada pekan depan.

Dalam sepekan ini, pasar masih harus mewaspadai agenda dari AS, yakni pidato petinggi Gubernur The Fed Janet Yellen pada Rabu (28/9) dan rilis PDB kuartal II/2016 pada Kamis (29/9). Adapun PDB kuartal II diprediksi meningkat menjadi 1,3% dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,1%.

Bila data ini terealisasi, maka dolar kembali mendapatkan gairah untuk menguat. “Faktor eksternal masih mendominasi rupiah, sehingga pencapaian di bawah Rp13.000 per dolar AS tidak akan lama,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (27/9/2016).

Dari dalam negeri, faktor realisasi pengampunan pajak menjadi sentimen utama penggerak rupiah. Secara teknikal, Agus memprediksi sepekan ini penguatan rupiah tertahan di Rp13.000 per dolar AS, sedangkan pelemahan terendah di level Rp13.230 per dolar AS.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper