Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Serukan Penguatan Pasar Modal

toritas Jasa Keuangan menyerukan agar pasar modal Indonesia meningkatkan jumlah emiten dan memperkuat basis investor domestik di tengah pembangunan infrastruktur yang lagi gencar didengungkan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad. /Bisnis.com
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan menyerukan agar pasar modal Indonesia meningkatkan jumlah emiten dan memperkuat basis investor domestik di tengah pembangunan infrastruktur yang lagi gencar didengungkan.

Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, menilai jumlah emiten di Indonesia masih terbilang kecil dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asean. Jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) baru 529, sedangkan bursa Malaysia menyimpan 900 emiten, bursa Singapura memiliki 700 emiten dan bursa Thailand mempunyai 644 emiten.

Namun, dari sisi pertumbuhan jumlah emiten, BEI mencatatkan pertumbuhan tertinggi di Asean. Muliaman menyebut pertumbuha jumlah emiten baru di BEI dalam satu tahun mencapai 4,6%.

“Dari sisi jumlah memang kecil, tapi pertumbuhan kita tinggi. Tapi, kalau begini, bisa bertahun-tahun kita baru bisa menyamai Malaysia,” katanya, Kamis (28/7/2016).

Menurut Muliaman, pasar modal Indonesia butuh jumlah emiten lebih banyak lagi agar industri pasar modal lebih likuid dan tercipta produk yang lebih bervariasi.

BEI sendiri sudah bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) menyiapkan inkubator bagi perusahaan skala kecil dan menengah agar bisa melantai di BEI.

“Kami merespons ini dengan beberapa inisiatif, termasuk penerapan good corporate governance,” ucap Muliaman.  

Tidak hanya jumlah emiten, nilai investasi investor domestik di BEI pun masih belum melampaui nilai investasi asing.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per 24 Juni 2016 investor lokal mengantongi 43,28% dari nilai efek rupiah yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sedangkan investor asing memiliki 56,72%.  

“Membangun investor lokal itu suatu keharusan. Tantangan ke depan adalah memperkuat basis domestik,” ujar Muliaman.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper