Salah satunya adalah menjadi perantara bagi layanan jasa yang ditawarkan pihak lain alias payment point.
Hasil riset Nielsen yang dikutip AMRT dalam materi paparan publiknya awal tahun ini mengungkapkan pangsa pasar Alfamart terhadap total modern trade minimarket di Indonesia mencapai 30,2% per 31 Maret 2015.
Bila menilik laporan keuangan perseroan, pada tahun lalu AMRT membukukan pendapatan lainnya Rp277,31 miliar. Jumlah ini 36,17% lebih tinggi dari posisi pada 2013 senilai Rp203,65 miliar.
Sementara itu, pada semester I/2015 perseroan sudah memperoleh Rp159,27 miliar atau lebih dari separuh pendapatan lain yang diraih sepanjang 2014. Jika dilihat secara tahunan, jumlah tersebut meroket 52,98% dari perolehan semester I/2014 yang hanya Rp104,11 miliar.
Adapun, total pendapatan AMRT enam bulan pertama 2015 tercatat sebesar Rp22,41 triliun atau tumbuh 16,18% dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp19,29 triliun.
Kontribusi pendapatan lain terhadap total penghasilan AMRT saat ini memang masih sangat rendah dan belum signifikan. Kendati demikian, persentase lonjakan pertumbuhannya tidak bisa dikesampingkan.
Secara keseluruhan, pos pendapatan lain terdiri dari penghasilan administrasi, sewa tempat dan bangunan, penghasilan jasa administrasi, laba penjualan aset tetap, pendaftaran produk, dan lain-lain.
Layanan jasa yang ditawarkan bukan hanya pembelian pulsa, tetapi meliputi jasa pengiriman barang, pembelian tiket kereta api dan pesawat, pembayaran tagihan listrik dan telepon, hingga pembayaran cicilan kredit motor dan tv berlangganan.
Beberapa pihak yang telah bekerja sama dengan AMRT yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Citilink, Wings Air, Wom Finance, BFI Finance, dan Indovision.