Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengapa China Sangat Memengaruhi Bursa Asia?

Kejatuhan indeks manufaktur China ke level terendah sepanjang lebih dari 6 tahun terakhir dan hal itu makin menekan kinerja bursa saham Asia sejak devaluasi yuan pekan lalu, tak terkecuali Indonesia.
Aktivitas di Bursa Efek Shanghai/Reuters
Aktivitas di Bursa Efek Shanghai/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kejatuhan indeks manufaktur China ke level terendah sepanjang lebih dari 6 tahun terakhir dan hal itu makin menekan kinerja bursa saham Asia sejak devaluasi yuan pekan lalu, tak terkecuali Indonesia.

Indeks harga saham gabungan anjlok 2,4% ke posisi 4.335 pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG terjun 17,1% dari posisi awal tahun atau 21,5% dari level tertingginya 5.223 pada 7 April.

Purchasing Managers Index (PMI) Agustus yang dirilis Caixin Media and Markit Economics pada Jumat (21/8/2015) berada di level 47,1, di bawah estimasi median 48,2 dan angka sebulan sebelumnya 47,8, mengindikasikan perlambatan lebih dalam ekonomi Negeri Tirai Bambu. PMI di bawah 50 mengindikasikan kontraksi.

Sentimen pelemahan permintaan ini telah menggiring kejatuhan komoditas hingga menggerus nilai perusahaan tambang dan minyak US$2 triliun sejak pertengahan tahun lalu.

"Dua pertiga pertumbuhan dunia datang dari Asia, dan dua pertiga di antaranya datang dari China sendirian. China adalah pengendali pertumbuhan global dan pengendali baru berarti risiko baru," kata David Carbon, ekonom DBS Bank, bank beraset terbesar di Asia Tenggara, dalam laporannya pada Jumat.

China, lanjutnya, mengundang kepekaan ketika Negeri Tirai Bambu itu mengangkat 45% pertumbuhan G4 sejak 2010. Euro dan yen telah bergerak 30%-40% terhadap dolar AS dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, keduanya tersungkur 20% melawan greenback. Namun, ketika China memangkas mata uangnya 1,9% pekan lalu, pasar mengamuk.

"Orang tidak lagi duduk melingkar di meja konferensi di Shanghai dan ribut tentang apa yang terjadi di Chicago. Sekarang, mereka duduk di Chicago dan meributkan apa yang terjadi di Shanghai," kata Carbon.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper