Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar yuan mulai stabil setelah bank sentral China (PBoC) memperkuat kurs untuk pertama kalinya sejak devaluasi dilakukan Selasa lalu.
Saham Asia dilaporkan berfluktuasi, sedangkan harga logam industri dan minyak mentah AS di bursa London terus mengalami pelemahan per pekan selama tujuh hari.
Yuan sedikit menguat ke 6,3993 per dolar AS pada perdagangan onshore pukul 10:18 waktu Hong Kong setelah bank sentral China menetapkan kursnya pada 6,3975.
Angka itu sedikit lebih kuat dari harga penutupan pada Kamis kemarin.
China menurunkan tingkat bunga hingga 4,4% atau hingga nilai tukarnya layak diperdagangkan pekan ini.
“Penetapan kurs hari ini sesuai dengan apa yang mereka janjikan dengan mempertimbangkan penutupan sehari sebelumnya,” ujar Dennis Tan, Currency Strategist Barclays Plc sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (14/8/2015).
Pergerakan yuan
Tanggal | Rp/US$ |
Pk. 10:38 WIB (14 Agustus) | 6,3997 (-0,02%) |
13 Agustus | 6.3982 (-0,19%) |
12 Agustus | 6,3858 (-0,96%) |
Sumber: Bloomberg, 2015