Bisnis.com, JAKARTA—Rupiah berakhir stagnan di pasar spot pada Selasa (30/6/2015) setelah seharian diperdagangkan menguat.
Pergerakan rupiah di pasar spot hari ini diawali dengan kenaikan tipis 0,04% ke Rp13.339 per dolar AS.
Mata uang Garuda kemudian bergerak pada kisaran Rp13.306—Rp13.349 per dolar AS sebelum ditutup stagnan di Rp13.339 per dolar AS.
Kinerja rupiah adalah yang paling buruk di Asia, stagnan saat mata uang negara lain di Asia terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat.
Rangga Cipta dari PT Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan pergerakan mata uang RI terhambat oleh inflasi yang tinggi di Tanah Air.
“Angka inflasi yang datang esok diperkirakan naik sehingga akan menambah sentimen negatif kepada rupiah,” kata Rangga kepada bisnis.com.
Hasil survei Bloomberg menunjukkan median prediksi ekonom terhadap tingkat inflasi yang akan diumumkan besok ada di level 7,40%.
SUN hari ini mengakhiri pelemahan 4 hari berturut-turut. Obligasi pemerintah RI bertenor 10 tahun naik 0,42% dengan yield merosot 6 basis poin ke 8,313% pada pukul 16.13 WIB.
Adapun nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia hari ini terapresiasi dari 13.356 per dolar AS ke Rp13.332 per dolar AS.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index
Tanggal | Nilai | Perubahan |
30/6/2015 | Rp13.339 | — |
29/6/2015 | Rp13.339 | -0,23% |
26/5/2015 | Rp13.308 | +0,15% |
25/6/2015 | Ro13.328 | -0,20% |
24/6/2015 | Rp13.301 | -0,35% |
sumber: Bloomberg