Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia Incar Pinjaman Eximbank AS

Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengincar dana pinjaman dari Bank Expor-Impor Amerika Serikat untuk mendanai sisa pemesanan 90 unit pesawat dari Airbus dan Boeing senilai total US$20 miliar setara dengan Rp266 triliun.
Pesawat Garuda Indonesia/JIBI-Nurul Hidayat
Pesawat Garuda Indonesia/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengincar dana pinjaman dari Bank Expor-Impor Amerika Serikat untuk mendanai sisa pemesanan 90 unit pesawat dari Airbus dan Boeing senilai total US$20 miliar setara dengan Rp266 triliun.

Direktur Utama Garuda Indonesia Muhammad Arif Wibowo mengatakan perseroan tengah memesan 90 unit armada baru dari dua raksasa produsen pesawat dunia. Garuda memesan 60 unit pesawat Boeing dan 30 pesawat Airbus.

"Komposisi pendanaan sebesar 80% dari operating financing, dan 20% dari leasing financing," ungkapnya saat buka puasa bersama di kediaman Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno akhir pekan lalu.

Dia mengatakan, perseroan telah menandatangani komitmen pendanaan dari Bank of China (BOC) Aviation senilai US$4,5 miliar dalam lawatan ke acara Paris Air Show 2015. BOC Aviation telah mengucurkan dana US$130 juta untuk refinancing pre-delivery payment (PDP) pesawat Citilink.

Menurut mantan direktur utama PT Citilink Indonesia itu, Garuda membutuhkan dana sekitar US$9 miliar hingga 2025 untuk pengadaan dan peremajaan pesawat. Perseroan berencana menambah 53 unit armada pesawat wide body dan 80 pesawat narrow body.

Saat ini, emiten berkode saham GIAA tersebut telah memiliki 169 unit armada yang terdiri dari 34 unit pesawat narrow body dan 135 unit pesawat narrow body.

Selain dari BOC Aviation, manajemen maskapai yang baru saja menyabet gelar world best airlines 2015 dari Skytrax pada urutan ke-8 dunia itu juga bakal mencari pinjaman dari lembaga keuangan di AS. Perseroan akan kembali menjajaki utang dari Eximbank AS.

Pada 2010 silam, Garuda pernah mengantongi pinjaman dari Eximbank AS senilai US$800 juta guna membeli armada pesawat. Manajemen Garuda juga bakal mencari pendanaan dari lembaga lain di AS selain Eximbank.

"Nanti BOC Aviation akan membantu pencarian pendanaan di AS. Sementara akan ke Eximbank. Setelah Agustus kami akan ke AS, tidak kuat kalau 50% pendanaan dari BOC Aviation, tentu akan mencari dari yang lain," paparnya.

Dia memastikan, pinjaman baru tersebut tidak akan membebani rasio utang terhadap ekuitas. Manajemen maskapai BUMN itu bakal menjaga debt to equity ratio (DER) pada level 1,5 kali.

Hingga 31 Maret 2015, total aset Garuda Indonesia mencapai US$3,17 miliar dari akhir tahun lalu US$3,11 miliar. Liabilitas mencapai US$2,29 miliar dari US$2,23 miliar dan ekuitas US$874,22 juta dari US$879,46 juta.

Seperti diketahui, Garuda memesan 90 unit pesawat baru dari Boeing senilai total US$10,9 miliar setara dengan Rp145,1 triliun. Sedangkan, Garuda juga memesan 30 unit pesawat baru dari Airbus senilai lebih dari US$9 miliar setara dengan Rp119,8 triliun.

Garuda meneken nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Boeing untuk pemesanan 30 unit pesawat 787-9 Dreamliners seharga US$7,7 miliar, bersamaan dengan 30 unit pesawat berukuran lebih kecil 737 MAX 8s senilai US$3,2 miliar.

Garuda dan Boeing akan menyelesaikan proses pemesanan tersebut dalam waktu dekat. Pengiriman pesawat akan dilakukan secara bertahap, yakni tipe 737 pada 2022-2025 dan tipe 787 pada 2022-2024.

Perseroan juga meneken letter of intent dengan Airbus untuk pembelian 30 unit pesawat berbadan lebar A350 dengan model terbaru pabrikan Eropa. Nilai kesepakatan mencapai lebih dari US$9 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper