Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berau Coal Energy Kisruh, BEI Suspensi BRAU

PT Bursa Efek Indonesia menghentikan perdagangan saham BRAU akibat kisruh yang terjadi pada tubuh manajemen PT Berau Coal Energy.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bursa Efek Indonesia menghentikan perdagangan saham BRAU akibat kisruh yang terjadi pada tubuh manajemen PT Berau Coal Energy.

I Gede Nyoman Yetna, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Group I BEI, mengatakan suspensi saham BRAU memiliki pertimbangan adanya ketidakjelasan pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).

"Maka dalam rangka menjaga pasar yang teratur, wajar, dan efisien, bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek BRAU di seluruh pasar," ungkapnya, Senin (4/5/2015).

Suspensi dilakukan sejak sesi II perdagangan saham Senin (4/5/2015) hingga pengumuman lebih lanjut. BEI meminta pihak-pihak berkepentingan untuk selalu mempertahtikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.

Sebelumnya, Berau Coal Energy tetap menggelar RUPSLB pada 30 April 2015. Padahal, RUPSLB sempat diumumkan untuk dibatalkan oleh Head Legal % Corporate Secretary BRAU Ari Effendi atas nama direksi dan komisaris.

RUPSLB Berau Coal Energy yang dipimpin dua Warga Negara Asing (WNA) Keith Diwnham dan Jeremy Martin Fenby memutuskan mengangkat Iskak Wahyudi sebagai Presiden Direktur perseroan dan Ms Marpaung sebagai Presiden Komisaris perseroan. Selain itu, Keith dan Martin juga tetap berada di dalam susunan direksi.

Polemik yang terjadi di BRAU setelah Keith dan Martin di kirim Asia Resources Minerals (ARMS), induk usaha BRAU masuk ke dalam susunan direksi perseroan pada bulan lalu. Namun, kedua WNA itu tidak memiliki izin kerja di Indonesia sehingga dibatalkan untuk masuk ke dalam direksi BRAU.

Pada hari yang sama, BEI juga melakukan suspensi saham PT Bank QNB Kesawan Indonesia Tbk. (BKSW) dan PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. (AIMS).

Suspensi saham BKSW terjadi akibat peningkatan harga komulatif yang signifikan sebesar Rp387 atau 108,1% dari harga penutupan Rp358 pada 21 April 2015 menjadi Rp745 pada 30 April 2015. BEI melakukan suspensi untuk cooling down di pasar reguler dan tunai.

Adapun, suspensi saham AIMS dilakukan akibat laporan keuangan perseroan yang tidak mencantumkan pendapatan usaha. Suspensi saham AIMS dilakukan sejak sesi I perdagangan 4 Mei 2015 hingga pengumuman lebih lanjut.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper