Bisnis.com, JAKARTA—Harga tembaga melemah 0,5% di bursa London dan bertengger di posisi US$6.763 per ton sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (29/10/2014).
Posisi itu menunjukkan terjadinya pelemahan harga komoditas tersebut untuk pertama kalinya dalam tiga hari sebelum bank sentral AS merevisi kebijakan moneternya. Bank sentral AS masih dalam posisi akan mengumumkan penghentian pembelian obligasi dan mempertahankan tingkat bunga mendekati no, menurut sejumlah analis.
Di bursa New York, kontrak tembaga untuk pengiriman Desember turun 0,4% menjadi US$3,0795 per pound. Sedangkan kontrak untuk Januari di bursa Shanghai sedikit berubah pada posisi 47.490 yuan (US$7.772) per ton.
Sebelumnya, nikel dilaporkan menguat hingga hari kedua atau menuju peningkatan tertinggi selama dua hari dalam lima bulan. Spekulasi bahwa harga rendah akan mendorong pembelian sekaligus mengurangi produksi produk alternatif berkualitas rendah, menurut sejumlah analis.
Harga logam itu naik 2,3% setelah menguat 5,1% kemarin. Sementara itu, Korea Selatan dilaporkan membeli 100 metrik ton nikel melalui lelang kemarin.