Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Batasi Utang Valas, Bagaimana Nasib Emiten?

Bank Indonesia akan mengatur utang luar negeri swasta dengan memberlakukan aturan rasio utang atau liabilitas terhadap aset dalam bentuk valuta asing. Bagaimana nasib emiten?

Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia akan mengatur utang luar negeri swasta dengan memberlakukan aturan rasio utang atau liabilitas terhadap aset dalam bentuk valuta asing.

Bagaimana nasib emiten?

Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Heri Yusuf mengatakan penetapan rasio utang valas terhadap aset itu tentu dapat menghambat rencana pinjaman emiten ke depan.

PGN akan melakukan perhitungan kembali apabila perseroan berencana untuk menerbitkan utang dalam bentuk valas.

"Akan dihitung lagi, tapi PGN untuk beberapa tahun ini tidak akan menambah pinjaman valas lagi," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/9/2014).

Untuk saat ini, emiten berkode saham PGAS itu menilai pembatasan utang valas belum berdampak signifikan terhadap perseroan.

Sebab, dana pinjaman yang ada telah mencukupi, kecuali apabila PGN akan melakukan ekspansi lebih besar lagi.

PGN juga memiliki pendapatan dalam bentuk dolar AS, sehingga tidak akan bermasalah apabila menerbitkan surat utang valas. Hal itu dinilai telah terproteksi secara alamiah.

Beberapa waktu lalu, PGN mendapatkan pinjaman sebesar US$650 juta dari sindikasi 5 bank asing atau senilai Rp7,47 triliun. PGN juga telah menerbitkan obligasi dolar AS dengan nilai US$1,35 miliar dengan tenor 10 tahun.

Obligasi dengan suku bunga tetap sebesar 5,125% per tahun itu akan jatuh tempo pada 16 Mei 2024. Dana obligasi itu, telah digunakan lebih dari 50% dari keseluruhan duit yang berhasil diraup emiten pelat merah itu.

Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Agung Wiharto menilai pembatasan rasio utang Valas tentu berdampak positif bagi Indonesia.

Namun, dipastikan akan menjadi beban tersendiri bagi emiten-emiten yang memiliki pinjaman valas.

"Pinjaman kami dalam bentuk rupiah karena pendapatan kami juga rupiah," paparnya.

Hingga saat ini, emiten berkode saham SMGR itu mengaku tidak memiliki utang valas. SMGR masih memiliki ruang pinjaman dari sindikasi perbankan domestik sebesar Rp1 triliun.

Kendati demikian, perseroan belum akan mengambil standby loan tersebut pada tahun ini. Kemungkinan besar SMGR akan menggunakan pinjaman itu pada awal 2015.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper