Bisnis.com, JAKARTA—PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk menampik kabar adanya rencana mengakuisisi PT Cipaganti Cipta Graha Tbk.
Direktur Keuangan dan Corporate Secretary Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Indrawan Sumantri menegaskan perseroan tidak berniat mengambil alih emiten transportasi tersebut. “Tidak ada itu,” tegas Indrawan, Jumat (29/8/2014).
Sebelumnya santer dugaan CPGT bakal diambil alih oleh CMNP. Apalagi, salah satu jabatan direksi di kedua perusahaan dipegang oleh orang yang sama, yakni Lasmar L. Edullantes. Dia menjabat sebagai direktur CMNP dan baru saja diangkat menjadi direktur utama CPGT.
Terkait rencana menerbitkan obligasi dan rights issue, Indrawan mengaku belum ada keputusan final atas opsi pendanaan yang akan dipilih perseroan untuk membiayai sejumlah proyek mereka. Menurutnya, pertemuan internal perusahaan baru membahas proyek-proyek mana yang diincar dan proyeksi pendanaan.
“Idealnya sih, menurut saya, utang dulu baru setelah itu rights issue. Tapi belum ada keputusan final,” ujar Indrawan. Dia tidak mengatakan kapan opsi pendanaan bakal diputuskan maupun rencana aksi korporasi itu dilakukan.
Perseroan sebenarnya sudah lama berniat menerbitkan obligasi senilai Rp2,3 triliun untuk mendanai proyek-proyek mereka. Namun, hingga saat ini rencana itu tidak kunjung terealisasi.
Saat ini, CMNP tengah memfokuskan diri pada pembangunan jalan tol Depok-Antasari. Ruas tol sepanjang 12 kilometer ini memiliki nilai investasi sekitar Rp3,9 triliun. Selain proyek tersebut, CMNP juga mengincar sebagian ruas dalam jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), tol Serpong-Balaraja, serta pelebaran Jakarta Intra Urban Tollroad (JIUT).
Terkait pinjaman perbankan untuk konstruksi Depok-Antasari, Indrawan juga menuturkan hal itu masih dalam proses penjajakan. Perseroan pernah menyebutkan fasilitas kredit yang sedang dijajaki mencapai Rp2,1 triliun. Adapun pembebasan lahan untuk proyek ini sudah mencapai 70%-80%.
Sepanjang semester I/2014, CMNP membukukan pendapatan sebesar Rp55,78 miliar, naik 17,66% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sekitar Rp472,34 miliar.
Adapun laba bersih hanya tumbuh 0,61% dari Rp204,46 miliar menjadi Rp205,72 miliar. Kenaikan di pos beban menjadi salah satu penyebab menipisnya laba.
Pos beban pendapatan naik 45,99% menjadi Rp199,56 miliar, sedangkan beban usaha meningkat 23,07% ke posisi Rp103,32 miliar. (AMA)