Bisnis.com, JAKARTA—Harga tembaga mengalami reli paling dalam dalam tiga triwulan menjelang dikeluarkannya data manufaktur China yang kemungkinan menunjukkan produk industri terus tumbuh di China sebagai negara pengguna tembaga terbesar dunia.
Harga tembaga untuk pengiriman dalam tiga bulan di bursa London Metal Exchange melemah 0,2% menjadi US$6.933,25 per metrik ton pukul 11:19 waktu Tokyo atau pukul 09:19 WIB. Harga tersebut sempat menyentuh US$6.983,75 pada 27 Juni atau harga tertinggi sejak 7 Maret.
“Sepertinya ada satu pertaruhan atas pelemahan harga akibat investor enggan untuk mengambil posisi pada akhir bulan dan akhir triwulan ini,” ujar Kazuhiko Saito, seorang analis pada Fujitomi Co sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (30/6/2014).
Dia menambahkan bahwa sebagian besar dari mereka akan mengambil posisi menunggu sebelum data inflasi di zona euro dan laporan soal kinerja manufaktur China keluar.
Kontrak tembaga di bursa New York pada 27 Juni dilaporkan melemah dan mengakhiri penguatan selama sembilan tahun sebagai isyarat bahwa suplai akan melebihi permintaan di China. Sedangkan kontrak untuk September sedikit berubah pada US$3,165 per pound.