Bisnis.com,JAKARTA- Harga tembaga berjangka jatuh dan mengakhiri reli terpanjang dalam 9 tahun terakhir. Hal ini terjadi di tengah sinyal surplus pasokan di China.
Pekan ini, seperti yang dirilis dari Bloomberg pada Sabtu (28/6/2014), pasokan yang dipantau oleh Shanghai Futures Exchange menanjak 4,6%. Ini adalah peningkatan pertama sejak tengah bulan lalu.
Di sisi lain, analis dari RBC Capital Markets mengatakan dalam satu laporan perdagangan emas palsu yang terbongkar juga mempengaruhi tembaga.
"Setelah laporan perdagangan emas palsu di China, tembaga mulai bearish," katanya.
Pada perdagangan pekan ini, tembaga untuk pengiriman September 2014 ditutup melemah 0,1% menjadi US$3,168 per pound di Commodity Exchange, New York. Sebelumnya harga tembaga menanjak dalam 10 sesi berturut-turut dan menjadi reli terpanjang sejak Juni 2005.
Sementara itu di London Metal Exchange, harga tembaga turun 0,1% menjadi US$6.945/ton.
