Bisnis.com, JAKARTA - Harga tembaga menanjak dan kontrak ekuitas Jepang menguat setelah indikator sektor manufaktur China melaju dalam kecepatan tertinggi dalam lima bulan.
Seiring dengan kondisi itu, China menyatakan akan memangkas rasio persyaratan cadangan bagi sejumlah bank di negara tersebut.
Kontrak tembaga dilaporkan menguat 0,4% pukul 07.01 waktu Tokyo atau pukul 05.01 WIB. Sementara itu, kontrak pada Nikkei 225 Stock Average yang diperdagangkan di Osaka juga menguat 0,4% meski nilai yen Jepang bertahan di posisi 101,77 per dolar.
Kontrak pada Indeks Standard & Poor’s 500 sedikit berubah setelah indeks tersebut ditutup dengan rekor tertinggi pada 30 Mei sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (2/6/2014).
Selanjutnya, Indeks Purchasing Managers China dilaporkan naik ke 50,8 selama Mei, menurut Biro Statistik Nasional dan Federasi China untuk Logistik dan Pengadaan Barang kemarin di Beijing.
Pada bagian lain, para pejabat negara itu mengurangi rasio persyaratan cadangan sebagai langkah pamungkas pemerintah untuk memacu pertumbuhan.
“Pengumuman terkait perbaikan kebijakan terus disampaikan China sehingga menambah kepercayaan bahwa pertumbuhan akan diperkuat hingga mencapai sekitar 7,5% tahun ini,” ujar Shane Oliver, kepala strategi investasi AMP Capital Investors Ltd. Dia juga memprediksi akan lebih banyak lagi kebijakan yang bersifat pelonggaran.