Bisnis.com,JAKARTA--Laba bersih PT Petrosea Tbk. (PTRO), emiten jasa pertambangan, sepanjang kuartal I/2014 tergerus 72,18% dari US$7,55 juta menjadi US$2,10 juta.
Dalam laporan keuangan perseron yang dirilis Jumat (2/5/2014) pendapatan PTRO tercatat turun 10,38% dari US$90.97 juta menjadi US$81,52 juta. Direktur Keuangan Petrosea Mochamad Kurnia Ariawan mengatakan hal ini disebabkan oleh beberapa hal.
"Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan volume pengupasan tanah penutup (overburden) sebesar 8% dan juga pencadangan atas hasil pajak untuk tahun 2012," katanya dalam keterangan resminya.
Masih mengutip dari laporan keuangan perseroan keuntungan dan kerugian lain-lain bersih yang dibukukan perseroanselama kuartal I/2014 tercatat memburuk.
Selama kuartal pertama tahun ini PTRO harus menanggung rugi lain-lain bersih hingga US$8,5 juta. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya perseroan masih mencatatkan keuntungan lain-lain bersih senilai US$269.000.
Berdasarkan keterangan yang teecantum dalam laporan keuangan perseroan kuartal ini PTRO menanggung provisi pajak sebesar US$6,63 juta. Perusahaan tak mencatatkan provisi pajak pada periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan juga merugi hingga US$1,89 juta atas pelepasan aset tetap. Kerugian ini melambung dibandingkan dengan tahun sebelumnya saat rugi hanya mencapai US$699.000.
Di sisi lain PTRO jugamenorehkan rugi akibat penjualan investasi pada pengendalian bersama entitas sebesar US$102.000. Pada 24 Maret 2014 perusahaan melepaskan seluruh sahamnya yang berjumlah 47% di PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri.
Saham tersebut dijual pada PT Tanah Alam Makmur senilai Rp21,87 miliar. Dana teesebut akan digunakan sebagai modal kerja perseroan. Namun, akibat aksi ini perseroan merugi US$102.000.