Bisnis.com, JAKARTA—PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA) akan menjual 30% sahamnya di anak usaha, PT Mitratama Perkasa senilai US$120 juta atau sekitar Rp1,4 triliun kepada pihak yang akan ditunjuk oleh Long Haul Holdings Ltd.
Hal itu terungkap dalam keterbukaan informasi kepada pemegang saham yang dipublikasikan, Selasa (25/2/2014).
PT Mitratama Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, jasa, dan pengangkutan. Sebanyak 30% saham perusahaan itu dimiliki ITMA dan 70% saham sisanya dimiliki PT Nusantara Pratama Indah.
Total aset PT Mitratama Perkasa per 31 Desember 2013 adalah US$598,57 juta. Pendapatannya mencapai US$131,51 juta dan laba bersihnya US$82,63 juta.
Manajemen ITMA mengatakan alasan dilakukan penjualan saham anak usaha ini adalah karena rendahnya harga jual batu bara di pasaran, serta kesulitan keuangan yang dihadapi secara umum oleh perusahaan pertambangan.
Jika rencana transaksi ini terealisasi, ITMA memiliki kesempatan untuk menjual saham yang dimiliki di PT Mitratama Perkasa dengan harga yang menarik atau menguntungkan.
“Hal tersebut diharapkan mampu memberikan hasil investasi yang menguntungkan dalam waktu singkat, yang hasilnya kemudian dapat digunakan oleh perseroan untuk keperluan operasional kami secara umum dan/atau dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen,” ungkap manajemen dalam keterbukaan informasi itu.
Agreement for the Sale and Purchase of Share sehubungan dengan pembelian sebanyak 3.600 saham di PT Mitratama Perkasa atau sama dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor PT Mitratama Perkasa yang dimiliki ITMA kepada pihak yang akan ditunjuk oleh Long Haul, telah ditandatangani oleh ITMA dan Long Haul pada 19 Februari 2014.
Untuk diketahui, Sumber Energi Andalan adalah perusahaan dengan kegiatan usaha utama perdagangan, ekspor impor, dan jasa konsultasi di bidang pertambangan dan energi.
Adapun Long Haul Holdings Ltd adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan dan tunduk kepada hukum Nevis, yang berdomisili di Nevis, West Indies. Direktur Long Haul ini hanya satu orang yakni Omar Luthfi Anwar.
Transaksi penjualan 30% saham Mitratama Perkasa ini termasuk transaksi material karena total nilai dari rencana transaksi ini melebihi dari 50% nilai ekuitas perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan
Oleh sebab itu, rencana transaksi ini harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari RUPS Luar Biasa yang akan digelar pada 27 Maret 2014.
ITMA telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Jennywati, Kusnanto & Rekan sebagai Penilai Independen. Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah diterima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, menurut pendapat Penilai Independen nilai pasar wajar transaksi ini adalah US$116 juta.
“Penilai Independen berpendapat bahwa Rencana Transaksi, ditinjau dari segi ekonomis dan keuangan adalah wajar,” tulis perseroan.
