Bisnis.com, LONDON—Harga tembaga tercatat naik pada penutupan pasar pekan lalu di tengah spekulasi penguatan permintaan seiring dengan perbaikan ekonomi.
Data dari pemerintah Amerika Serikat menunjukkan peningkatkan pembangunan konstruksi rumah di AS pada 2013 meningkat ke level tertinggi sejak 2007.
Sementara itu data dari Copper Development Association menunjukkan sekitar 40% permintaan tembaga diperuntukkan sebagai bahan bangunan. Di sisi lain Bank Dunia mengerek prediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 3% menjadi 3,2%.
Analis dri Commerzbank AG Daniel Briesemann mengatakan pada Bloomberg pertumbuhan ekonomi global yang membaik membuka peluang permintaan bakal ikut naik. “Pasar memprediksi pasokan akan kurang,” katanya.
Harga kontrak tembaga untuk pengiriman dalam 3 bulan di London Metal Exchange ditutup naik 0,4% menjadi US$7.340 per ton pada Sabtu (18/1) pagi waktu Indonesia. Sepanjang pekan lalu tembaga merangkak naik 0,5%.
Kenaikan itu menjadi kenaikan harga mingguan pertama sejak 27 Desember.
Commerzbank meramalkan harga tembaga bisa melonjak hingga ke level US$8.000 pada penghujung 2014. Sementara itu pasokan tembaga yang dipantau LME menunjukkan persediaan turun 0,3% ke level 335.775 ton, terendah sejak pembukaan pasar 2014.