Bisnis.com, JAKARTA—Melambatnya pertumbuhan ekonomi, memberikan dampak negatif pada emiten perbankan, ditambah dengan melambatnya pertumbuhan kredit.
Kepala Ekonom PT Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih memprediksikan saham perbankan selama semester I/2014 masih dalam keadaan 'wait and see' melihat sensitifnya perubahan suku bunga dan perlambatan kredit bank.
"Perlambatan kredit berarti perlambatan sumber income bank, sehingga dari sisi profit akan melambat selama 2014," ujarnya pada Bisnis, Kamis (9/1/2014).
Menurutnya, profit emiten perbankan masih akan bagus karena bisa tumbuh hingga 30%. Namun, dia mengungkapkan saham bank, tak menjadi saham yang prioritas hingga pertengahan 2014.
Selain itu, saham yang masih bagus, lanjutnya, adalah milik BUMN seperti PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Sepanjang 2013, sejumlah bank tercatat melantai di bursa, seperti PT Bank Maspion Indonesia Tbk., PT Bank Nationalnobu Tbk., PT Bank Mestika Dharma Tbk., dan PT Bank Mitraniaga Tbk.
Memasuki 2014, dua bank yang sudah memastikan namanya untuk melantai di bursa yakni PT Bank Ina Perdana dan PT Bank Panin Syariah.
Analisis Bursa: Saham Perbankan 'Wait and See' Selama Semester I
Kepala Ekonom PT Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih memprediksikan saham perbankan selama semester I/2014 masih dalam keadaan wait and see melihat sensitifnya perubahan suku bunga dan perlambatan kredit bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
14 menit yang lalu