Bisnis.com, JAKARTA—Harga tembaga berfluktuasi setelah investor melihat indikasi penguatan permintaan terkait lonjakan jumlah cadangan tembaga pada tahun depan.
Kontrak untuk pengiriman tiga bulan di bursa London Metal Exchange (LME) sedikit berubah ke posisi US$7.062,50 per metrik ton pukul 10.19 waktu Shanghai atau pukul 09.19 WIB setelah naik dan turun di kisaran 0,2%.
Cadangan tembaga LME turun ke level terendah sejak 25 Februari pada perdagangan kemarin. Namun demikian, pembeli kelas premium di Shanghai membeli dengan harga di atas harga LME untuk mengamankan pasokan logam tersebut, yakni seharga US$192,50 per ton hari ini atau mendekati rekor harga US$210 pada Agustus.
“Fokus pasar terpecah,” ujar Joyce Liu, analis pada Phillip Futures Pte di Singapura. Dia menambahkan bahwa sebagian pedagang berpikir suplai melimpah dan produk tambang meningkat meski sebagian lainnya berpikir terjadi pengetatan suplai tembaga olahan.
Harga tembaga untuk pengiriman Februari di bursa Shanghai Futures Exchange turun 0,5% menjadi 50.540 yuan (US$8.295) per ton. Sedangkan kontrak untuk pengiriman Maret turun 0,2% menjadi US$3,215 per pound di bursa Comex, New York.