Bisnis.com, JAKARTA—Penguatan dolar dan ekspansi wilayah ekspor memberi angin segar pada pengekspor kopi Indonesia dan diharapkan dapat mengerek devisa pemerintah.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Irfan Anwar, peningkatan volume produksi kopi Indonesia bisa menggenjot pendapatan devisa.
“Produksi tahun ini naik kira-kira 5% karena produktivitas petani yang meningkat,” kata Irfan di sela-sela acara dialog publik tentang kopi, Kamis (12/9).
Naiknya produktivitas tersebut, menurut Irfan, disebabkan kenaikan harga kopi yang membuat petani rajin dan termotivasi untuk meningkatkan kualitas kopinya.
Pada tahun lalu, ekspor kopi Indonesia mencapai 530.000 ton dengan nilai US$1,6 miliar. Angka tersebut melampaui target AEKI dan Kementerian Perdagangan sebesar US$1 miliar.