TOKYO – Terpilihnya ibukota Jepang Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 diyakini akan mendongkrak sektor konstruksi dan pariwisata serta meningkatkan indeks kepercayaan konsumen.
Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang, seperti dilansir Bloomberg Minggu (8/9/2013), mengungkapkan terpilihnya Tokyo tersebut akan memberikan angin segar bagi pertumbuhan ekonomi Jepang.
“Saham-saham terkait kegiatan tersebut akan menyesuaikan harga, meskipun saat ini mereka sudah outperformed,” ungkap Hiroshi Fujimoto, fund manager Shinkin Asset.
Dia memproyeksikan dalam jangka pendek, pasar modal di Jepang akan terdongkrak dari pembelian saham untuk perayaan dan ekspektasi pada pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.
Menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 akan membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan optimisme Jepang dapat melewati masa ekonomi sulit pascagempa dan tsunami pada 2011.
Pemerintah Jepang memproyeksikan Olimpiade dapat memberikan tambahan GDP (gross domestic produc) 0,3%.
Robert Feldman, head of Japan economic research di Morgan Stanley MUFG Securities Co., mengungkapkan dampak dari Olimpiade bagi Jepang akan sama seperti yang dialami Inggirs.
“Sekitar 0,7% - 0,8% dari GDP selama 7 tahun, atau sekitar 3 triliun – 4 triliun yen nilai tambah bisnis, atau sekitar 6 triliun – 8 triliun yen bagi penghasilan kotor,” paparnya.
