NEW YORK—Tembaga anjlok ke titik terendah dalam 5 minggu dipicu spekulasi pengurangan stimulus Federal Reserve (The Fed) untuk AS dan isu penyerangan ke Suriah yang makin dekat.
Para pejabat The Fed mengatakan mereka bakal mendukung pemotongan pembelian obligasi bulanan jika ekonomi membaik.
Sementara itu, data manufaktur AS mencapai level tertinggi dalam 2 tahun terakhir. Toyota Motor Corp, Ford Motor Corp, dan Chrysler Group LLC juga melaporkan bahwa penjualan selama Agustus meningkat. Adapun The Fed akan merilis survey outlook ekonomi hari ini sementara senat akan mengadakan jajak pendapat terkait rencana serangan terbatas ke Suriah.
Menurut Presiden T&K Futures & Options Florida, Michael Smith, The Fed dan Suriah mengakibatkan pasar penuh ketidakpastian.
“Pasar membenci ketidakpastian. Kita sudah melihat data-data ekonomi yang bagus akhir-akhir ini, tapi sampai isu The Fed dan Suriah terklarifikasi, para pelaku pasar akan tetap menunggu,” ungkap Smith seperti dikutip Bloomberg, Kamis (5/9/2013).
Tembaga untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada posisi US$325,15 per kilogram pada pukul 7:38 WIB di Commodity Exchange New York dan sempat turun 1,9% menjadi US$3,241 per pound dini hari tadi. Angka tersebut adalah yang terendah sejak 30 Juli. Sepanjang tahun ini, harga tembaga turun 11%.
Sementara itu, di London Metal Exchange (LME), tembaga untuk pengiriman 3 bulan ke depan turun 1,67% menjadi US$7.124 per ton.