Bisnis.com, JAKARTA—PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) sedang mempertimbangkan untuk menjual saham treasury stock yang dibeli pada 2009, setelah mendapat surat peringatan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait batas waktu pengalihan saham treasury stock.
“Mengingat kondisi pergerakan harga saham perseroan yang kurang begitu bagus serta kondisi terakhir saham perseroan dan kondisi pasar secara umum, perseroan saat ini sedang mencari opsi terbaik untuk memenuhi peraturan OJK,” ujar Brasada Chandra, Corporate Secretary perseroan, dalam rilisnya di BEI, Selasa (3/9/2013).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis di BEI, diketahui perseroan memiliki 484.030.000 saham treasury stock yang diperolah lewat opsi buyback (pembelian saham kembali) pada 2009.
Adapun menurut peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. IX.B.2 dalam hal masih terdapat saham pembelian kembali selama 3 tahun, maka perusahaan wajib mulai mengalihkan saham tersebut dalam waktu paling lama 2 tahun.
Perlu diketahui, Bukit Darmo adalah sebuah perusahaan properti yang berpusat di Surabaya. Bukit Darmo merupakan perusahaan transformasi dari PT Adhibaladika yang merupakan perusahaan properti milik keluarga Sumampow.
Saat ini, Bukit Darmo fokus pada tiga proyek utama, yakni The Adhiwangsa Golf Residence, Suite Hotel & Serviced Residence dan sebuah ritel mal, Lenmarc Mall.
Ketiga proyek mix use development milik perseroan tersebut terletak di daerah Surabaya bagian barat.
Proyek tersebut dibangun di atas lahan HGB yang berlaku sampai tahun 2032 dengan luas sekitar 5,5 ha, yang terletak di Jalan Bukit Darmo Boulevard, Surabaya. (ra)
