Bisnis.com, JAKARTA— Tembaga memimpin kenaikan harga di sektor logam industri siang ini pascakenaikan indeks manufaktur negara konsumen karet terbesar China ke titik tertinggi selama 16 bulan.
Kontrak pengiriman tembaga untuk penyerahan Desember naik 2,07% menjadi US$330 per kilogram di Commodity Exchange New York pukul 12.25 WIB, Senin (2/9/2013). Adapun di Shanghai, tembaga tercatat diperdagangkan di level US$7.225 per ton pukul 9.25 waktu setempat dan naik 3,2% bulan lalu.
Sementara itu tembaga untuk pengiriman dalam 3 bulan di London Metal Exchange turun 0,74% menjadi US$7.100 per ton, sebelumnya logam ini mencapai US$7.230,25 per ton pagi tadi, seperti dikutip Bloomberg.
Manufacturing purchasing managers index China naik ke posisi 51 selama Agustus. Angka ini melebihi estimasi para ekonom sebesar dan naik dari Juli saat MPI China ada di level 50,3.
Adapun PMI index dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics menunjukkan kenaikan angka indeks terbesar dalam 3 tahun.
Menurut analis dari Shanghai CIFCO Futures Co, Fang Junfeng, harga logam terkerek indeks manufaktur. Dia menambahkan, momentum kenaikan ini akan semakin baik jika data HSBC dan Market PMI berhasil melampaui prediksi.
JPMorgan Chase & Co kemarin menaikkan perkiraan pertumbuhan produksi domestik bruto negeri tirai bambu tersebut. Kenaikan tersebut dipicu oleh penguatan pada segi infrastruktur dan rela-estate serta kenaikan di bidang ekspor. (ltc)