Bisnis.com, SEOUL - Harga tembaga tercatat menurun untuk pertama kalinya dalam 4 hari terakhir di tengah spekulasi melambatnya pertumbuhan ekonomi China, pengguna tembaga terbesar.
Tembaga untuk pengiriman 3 bulan mendatang turun 1,8% ke level US$6.879,15 per ton di London Metal Exchange dari posisi US$6.980,25 pukul 16:01 waktu Seoul, hari ini, Senin (5/8/2013). Harga tembaga tercatat turun 12% sepanjang tahun ini.
Menurut Lelia Kim, pedagang logam di Tong Yang Securities Inc yang berbasis di Seoul, perhatian utama pasar saat ini adalah perlambatan ekonomi China.
“Tembaga diprediksi diperjualbelikan pada kisaran US$7.000 saat ini,” kara Kim.
Minggu lalu, Pemerintah China berjanji bakal mencegah pertumbuhan ekonomi berada di bawah area ‘wajar.’ Data Purchasing Managers’ Index (PMI) China menunjukkan kenaikan sebesar 50,3 pada Juli, naik dari 50,1 di bulan Juni.
Sementara itu, menurut data HSBC Holdings Plc dan Markit Economics hari ini, data non-PMI China untuk bulan Juli berada pada level 51,3, tak bergerak dari bulan Juni.
Bursa berjangka tembaga untuk pengiriman bulan September turun 0,4% menjadi US$3.1615 per pund di Comex New York. Adapun kontran untuk pengiriman bulan November naik 0,2% ke posisi 50.160 yuan (US$8.190) per ton di Shanghai.