BISNIS.COM, SHANGHAI—Tembaga berfluktuasi setelah patokan harga produsen di China, pengguna terbesar di dunia logam, terus menurun dalam satu dekade, sementara inflasi tidak berubah.
Harga tembaga untuk pengiriman 3 bulan di London Metal Exchange turun 0,8% menjadi US$6.775 per ton pada Selasa (9/7/2013) pukul 09.59 waktu London, setelah diperdagangkan antara US$6.781 dan US$6.858.
Data dari Biro Statistik Nasional China menunjukkan, harga jual manufaktur negara tersebut telah jatuh 2,7% pada Juni dari tahun lalu. Hal itu lebih tinggi dibandingkan dengan rerata estimasi dalam survei Bloomberg News sebesar 2,6%.
Data pada 1 Juli menunjukkan dua indeks pengukur pertumbuhan manufaktur China turun pada Juni, menandakan adanya perlambatan berkelanjutan terhadap ekonomi kedua terbesar di dunia tersebut.
Jia Zheng, analis di East Asia Futures Co, Shanghai, mengatakan, data menegaskan pandangan pedagang bahwa perekonomian tidak tumbuh dengan baik.
"Tapi itu tidak memberikan efek negatif lebih lanjut, sehingga tembaga kemungkinan akan berada pada level ini hanya untuk sementara waktu," ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Selasa (9/7/2013).
Harga tembaga untuk pengiriman Oktober di Shanghai Futures Exchange naik 0,8% menjadi 49.020 yuan (US$7.995) per ton. Sementara nilai kontark untuk pengiriman September di Comex sedikit berubah menjadi US$3,098 per pon. (ra)