BISNIS.COM, JAKARTA--Aliran dana asing ke pasar saham Indonesia berubah negatif untuk pertama kalinya tahun ini setelah investor menarik uangnya dari pasar saham.
Investor asing melakukan jual bersih saham senilai US$68 juta kemarin, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, dengan total arus keluar tahun ini menjadi US$20 juta.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 15% setelah mencapai rekor tertinggi pada 20 Mei. Penurunan indeks acuan Indonesia itu terjadi di tengah penurunan 15% MSCI Emerging Markets Index sejak 22 Mei, berbarengan dengan pernyataan Kepala Federal Reserve Ben S. Bernanke yang mengatakan bank sentral itu mempertimbangkan pengurangan stimulus.
"Ini adalah tanda yang jelas bahwa investor asing mengurangi bobot (underweighting) saham Asia Tenggara termasuk Indonesia," kata John Teja, Direktur Ciptadana Securities.
"Outflow akan terus terjadi dan indeks akan tetap berada di bawah tekanan. Saya pikir IHSG 4.200 akan menjadi titik yang baik untuk masuk kembali ke pasar," tambahnya.
IHSG naik 0,8% menjadi 4.463,32 pada pagi ini, bangkit dari kelesuan selama empat hari terakhir.
Kekhawatiran terhadap kenaikan inflasi akibat keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi akan memberikan tekanan terhadap rupiah dan memperburuk arus dana keluar, kata Teja.
Rupiah melemah 2,9% tahun ini menjadi Rp9.930 per US$1 kemarin. Rupiah mencapai level Rp9.958 per US$1 pada 18 Juni, level terlemah sejak September 2009.
IHSG: Dana Asing Berhenti Masuk ke Pasar Saham Tahun ini
BISNIS.COM, JAKARTA--Aliran dana asing ke pasar saham Indonesia berubah negatif untuk pertama kalinya tahun ini setelah investor menarik uangnya dari pasar saham.Investor asing melakukan jual bersih saham senilai US$68 juta kemarin, menurut data yang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
37 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 menit yang lalu
Rupiah Kian Terperosok usai Pengumuman The Fed, Apa Langkah BI?
7 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
16 menit yang lalu
Era Suku Bunga Tinggi, BEI Ramal Asing Lanjutkan Net Buy di 2025
24 menit yang lalu
Waskita Beton (WSBP) Targetkan Sisa Konversi Utang Vendor Rampung 2025
37 menit yang lalu