BISNIS.COM, SINGAPURA--Harga minyak melemah di perdagangan Asia, Kamis (13/6) sore ini setelah stok AS secara mengejutkan meningkat, namun penurunannya dibatasi oleh kekhawatiran terhadap gejolak di Turki, kata para analis.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun 56 sen menjadi US$95,32 per barel dan minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli merosot 38 sen menjadi US$103,11.
"Banyak yang memperkirakan penarikan musiman pada stok, karena musim mengemudi di AS sedang berlangsung dengan baik, tetapi hal itu tidak pernah terjadi," David Lennox, analis sumber daya Fat Prophets di Sydney, mengatakan kepada AFP.
Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 2,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 Juni, bukannya penurunan 400.000 barel seperti yang diperkirakan oleh para analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.
Data menunjukkan permintaan di konsumen minyak mentah utama dunia selama musim panas melemah, ketika warga Amerika secara biasanya turun ke jalan-jalan untuk liburan.
Namun, ketakutan di kalangan investor tentang protes nasional di Turki membatasi kerugian, kata Lennox.
"Pasar mengamati dengan seksama situasi di Turki dan apakah hal itu dapat menyebabkan guncangan pasokan di tempat lain di Timur Tengah," katanya. (Antara/Reuters)
HARGA MINYAK: Melemah di Pasar Asia Sore ini
BISNIS.COM, SINGAPURA--Harga minyak melemah di perdagangan Asia, Kamis (13/6) sore ini setelah stok AS secara mengejutkan meningkat, namun penurunannya dibatasi oleh kekhawatiran terhadap gejolak di Turki, kata para analis.Kontrak utama New York, minyak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Strategi BUMN Karya WIKA dan PTPP Tekan Utang
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Aset BUMN Karya WIKA, WSKT, dan PTPP Diburu Investor
3 jam yang lalu