BISNIS.COM, JAKARTA--Saham-saham di bursa AS menguat, membawa indeks acuan mencetak rekor, setelah Presdien Federal Reserve Bank St. Louis James Bullard menyatakan bank sentral harus melanjutkan pembelian obligasi untuk mendorong pertumbuhan.
Indeks Standard & Poor’s 500 menguat 0,2% ke level tertinggi sepanjang masa yakni 1.669,16 pada Selasa (21/5/2013) pukul 16.00 waktu New York, atau Rabu (22/5/2013) pukul 03.00 WIB.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 52,3 point atau 0,3% ke 15.387,58. Sekitar 6,2 miliar saham diperdagangkan, sejalan dengan rata-rata perdagangan 3 bulan.
“Kita memiliki bentangan yang panjang saat ini tanpa adanya penurunan yang signifikan dan saya rasa hal ini akan terus berlanjut hingga ada perhatian yang signifikan terkait pemberhentian The Fed,” ungkap Jason Thomas, Chief Investment Officer Aspiriant, seperti dikutip Bloomberg.
Bullard mengatakan kebijakan The Fed yang dikenal sebagai quantitative easing harus dipertahankan karena pasar keuangan mengindikasikan bahwa kondisi sektor keuangan membaik dan dapat disesuaikan dengan perubahan ekonomi.
Saham Home Depot Inc. melonjak 2,5%, JPMorgan Chase & Co. naik 1,4%. Sementara itu saham Apple Inc. jatuh 0,7%.(gia/yop)
SAHAM AS: Indeks S&P 500 Kembali Cetak Rekor Tertinggi ke Level 1.669,16
BISNIS.COM, JAKARTA--Saham-saham di bursa AS menguat, membawa indeks acuan mencetak rekor, setelah Presdien Federal Reserve Bank St. Louis James Bullard menyatakan bank sentral harus melanjutkan pembelian obligasi untuk mendorong pertumbuhan.Indeks Standard
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
32 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
1 jam yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu
Organon Pharma (SCPI) Angkat Yeap Xin Yi Jadi Direktur Baru
26 menit yang lalu