BISNIS.COM, JAKARTA—Sepanjang kuartal I/2013, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) membukukan laba bersih US$271,69 juta, turun tipis 3,8% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$282,48 juta.
Dari laba bersih US$271,69 juta itu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$265,31 juta, juga turun 3,8% dari US$275,93 juta.
Seperti dikutip dari laporan keuangan perseroan, Rabu (1/5/2013), jumlah pendapatan mencapai US$731,06 juta, naik 25,36% dari US$583,16 juta.
Namun, beban pokok pendapatan juga naik 65,98% menjadi US$371,67 juta, dari sebelumnya US$223,92 juta. Setelah dikurangi beban lain-lain, laba sebelum pajak menjadi US$358,98 juta, turun 4,25% dari US$374,92 juta.
Menanggapi kinerja ini, Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup dalam keterangan resminya, Rabu (1/5/2013) menyatakan adanya kenaikan harga beli gas sejak September 2012 turut mempengaruhi naiknya beban pokok pendapatan.
Seperti diketahui, kebijakan kenaikan harga beli gas diberlakukan oleh pemerintah dalam dua tahap. Pertama telah diimplementasikan sejak 1 September 2012 dan tahap kedua sejak 1 April 2013.
Dari sisi operasional, volume penjualan distribusi gas berhasil mencapai 833 juta kaki kubik per hari (MMscfd), meningkat dari 787 MMscfd pada periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan volume penjualan ini sejalan dengan meningkatnya volume pasokan PGN dan volume konsumsi gas oleh pelanggan, terutama sektor industri yang terdiri dari sektor pembangkit listrik dan nonpembangkit listrik.
Dari bisnis transmisi, usaha transmisi PGN dan anak perusahaan konsolidasi, PT Transportasi Gas Indonesia, berhasil mengalirkan volume gas sebesar 877 MMscfd kepada pelanggan di Sumatra, Jakarta, Jawa Barat, dan Singapura.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, volume transmisi mengalami penurunan terutama disebabkan turunnya penyaluran gas dari Lapangan Jambi Merang ke Pembangkit Listrik Muara Tawar dan penurunan penyerapan volume transmisi oleh PLN Batam.
Secara terpisah Jennifer Frederika Yapply, analis PT Bahana Securities, menyatakan laba bersih PGN sebesar US$265,31 juta masih di atas ekspektasi Bahana (110,5%). Sedangkan, pendapatan US$731,06 juta masih in line dengan ekspektasi Bahana (95,9%).
“Berkaca dari kinerja kuartal I/2013, kami pertahankan proyeksi laba bersih PGN sebesar US$943 juta tahun ini, naik 5,8% year on year. Kami rekomendasikan HOLD dan kami pertahankan target harga PGAS di level Rp6.800,” tulisnya dalam riset yang dirilisnya. (mfm)