BISNIS.COM,JAKARTA--Meski sudah hampir sepekan ditransaksikan di pasar sekunder, surat berharga syariah negara ritel alias sukri 005 masih memiliki daya tarik di mata investor sehingga membuat surat utang bertenor 3 tahun ini menjadi seri yang paling aktif ditransaksikan.
Berdasarkan data perdagangan over the counter (OTC) yang dikutip, Kamis (7/3/2013), seri SR005 masih menjadi SBN dengan transaksi teraktif di pasar sekunder mengalahkan SUN seri benchmark seperti FR0066, FR0065, dan FR0063.
SR005 mencatatkan volume perdagangan sebesar Rp Rp1,53 triliun atau naik dari sehari sebelumnya Rp1,27 triliun.
Harga Sukri 005 tersebut kembali menguat ke level 102,10 sehingga menekan tingkat imbal hasilnya menjadi 5,23% dari posisi di pasar perdananya sebesar 6%.
Berdasarkan catatan Bisnis, hal tersebut lazim terjadi pada masa awal perdagangan obligasi negara ritel baik obligasi negara ritel (ORI) maupun sukri di pasar sekunder.
Peningkatan transaksi pada seri surat utang ritel tersebut terjadi akibat perpindahan kepemilikan dari investor ritel kepada investor institusi dan asing.
Investor institusi dan asing akan menyerbu pasar sekunder untuk membeli ORI atau Sukri karena mereka dilarang membeli ORI atau Sukri pada saat di pasar perdana.
Tingkat kupon ORI atau Sukri yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi negara dengan tenor sama menjadi daya tarik ORI atau Sukri di mata investor ritel dan asing.
Sementara itu, pada perdagangan obligasi korporasi, seri INDF06 menjadi obligasi yang paling banyak ditransaksikan di pasar dengan total volume perdagangan mencapai Rp90,0 miliar. (bas)
SUKRI SR005: Harganya Naik Lagi Jadi 102,10
BISNIS.COM,JAKARTA--Meski sudah hampir sepekan ditransaksikan di pasar sekunder, surat berharga syariah negara ritel alias sukri 005 masih memiliki daya tarik di mata investor sehingga membuat surat utang bertenor 3 tahun ini menjadi seri yang paling
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu