Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manuver Emiten Pelayaran: SMDR, CBRE, HUMI Cs Tancap Gas Tambah Armada 2025

Emiten pelayaran seperti SMDR, CBRE hingga HUMI gencar menambah kapal tahun ini untuk memenuhi permintaan tinggi, memperluas pasar, dan meningkatkan laba.
Kapal milik emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI). Istimewa
Kapal milik emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI). Istimewa
Ringkasan Berita
  • Sejumlah emiten pelayaran seperti SMDR, CBRE, dan HUMI gencar menambah armada kapal untuk memperluas segmen usaha dan menjawab tingginya permintaan pasar.
  • CBRE berencana membeli kapal jenis Pipe-Laying And Lifting Vessel senilai US$100 juta untuk mendukung aktivitas konstruksi offshore dan memperluas cakupan usaha di sektor jasa maritim.
  • SMDR dan HUMI mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan pada semester I/2025, sementara beberapa emiten lain mengalami penurunan kinerja laba akibat tantangan ekonomi global dan volatilitas harga komoditas.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Kinerja Bisnis Emiten Pelayaran

Di tengah ekspansinya, sejumlah emiten pelayaran mencatatkan kinerja laba yang moncer setidaknya sampai semester I/2025. SMDR misalnya membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$29,3 juta, tumbuh 30% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih semester I/2024 sebesar US$22,5 juta.

HUMI mencatatkan laba tahun berjalan mencapai US$5,58 juta per kuartal II/2025, atau tumbuh sebesar 7,74%, dibandingkan pencapaian laba bersih tahun lalu sebesar US$5,18 juta.

Sementara itu, CBRE telah berhasil mencetak labanya Rp900,05 juta pada semester I/2025, berbalik dari rugi sebesar Rp3,81 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Emiten pelayaran lainnya pun mencatatkan kinerja laba kinclong. PT Temas Tbk. (TMAS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp286,21 miliar pada semester I/2025, tumbuh 2,13% yoy dibandingkan Rp280,24 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Begitu juga PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) yang mencatatkan kinerja laba naik 31,17% yoy menjadi Rp109,88 miliar pada semester I/2025, dibandingkan Rp83,76 miliar pada semester I/2024.

Meski begitu, deretan emiten pelayaran lainnya mencatatkan kinerja lesu labanya. PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) misalnya mencatatkan kinerja laba yang turun 60,43% yoy menjadi Rp44,41 miliar pada semester I/2025, dibandingkan Rp112,26 miliar pada semester I/2024.

PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) pun mencatatkan kinerja laba yang turun 37,94% yoy menjadi Rp34,96 miliar pada semester I/2025, dibandingkan Rp56,33 miliar pada semester I/2024.

Sementara itu, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan emiten pelayaran mulai bergeliat seiring dengan permintaan pasar yang sudah tinggi. Tercatat, sejumlah emiten pelayaran pun berekspansi menambah jumlah armadanya.

"Penambahan kapal baru dan ekspansi bisnis lainnya itu akan menjadi sentimen positif bagi emiten ke depan khususnya yang berbasis pelayaran," ujar Nafan kepada Bisnis.

Di sisi lain, emiten pelayaran juga masih menghadapi tantangan pergerakan harga komoditas yang relatif volatil serta pertumbuhan ekonomi global yang memberikan dampak pada supply chain.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan saham pelayaran menghadapi tantangan lemahnya konsumsi domestik serta daya beli masyarakat pada tahun ini.

Kinerja bisnis segmen pelayaran juga akan dipengaruhi oleh geliat industri manufaktur Indonesia. Sementara, mengacu laporan S&P Global, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia turun ke level 46,9 pada Juni 2025 dari bulan sebelumnya 47,4.

Dalam laporan terbaru S&P Global, tren kontraksi ini berlanjut sejak April 2025 lalu yang anjlok ke angka 46,7. Angka PMI manufaktur ini juga disebut terendah kedua sejak Agustus 2021 yang menunjukkan penurunan sektor produksi.

______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro