Bisnis.com, JAKARTA – Setelah mencatatkan kinerja yang lesu pada semester I/2025, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menyiapkan sejumlah upaya untuk berkinerja lebih baik pada sisa 2025.
Adapun Unilever mencatatkan penurunan kinerja baik dari sisi top line maupun bottom line sepanjang semester I/2025. Laba bersih perseroan susut 12,61% year on year (YoY) menjadi Rp2,15 triliun pada semester I/2025.
Begitu pula dengan kinerja penjualan UNVR, turut susut 4,40% YoY dari Rp19,04 triliun pada semester I/2024, menjadi Rp18,20 triliun pada periode yang sama 2025.
Direktur Utama Unilever Indonesia Benjie Yap menerangkan, salah satu upaya yang akan dilakukan perseroan di sisa 2025 adalah melanjutkan upaya efisiensi. Berbagai upaya efisiensi yang akan dijalankan UNVR antara lain melakukan manajemen biaya di seluruh rantai pasok UNVR hingga efisiensi di pabrik-pabrik perseroan.
“Jadi kami sangat fokus pada sisi biaya dan ini memberikan penghematan yang ingin kami capai. Hal ini berhasil mendorong peningkatan brand-brand lain,” kata Benjie dalam acara paparan publik Unilever, Kamis (31/7/2025).
Upaya penghematan biaya perseroan juga dilakukan oleh manajemen UNVR dengan tidak memproduksi produk-produk baru pada sisa semester 2025.
Baca Juga
Manajemen menerangkan, perseroan hanya akan fokus pada peningkatan produk-produk yang sudah ada. UNVR nantinya juga akan hanya memanfaatkan produk-produk market maker mereka, yang memberikan keuntungan cukup tinggi bagi perseroan.
“Jadi kami akan berfokus pada brand-brand ini saja dan tidak membuka brand baru,” tambah Benjie.
Di tengah melemahnya daya beli yang turut menjadi tantangan kinerja UNVR, perseroan turut menyiapkan upaya penyesuaian biaya. Hal itu terutama akan dilakukan agar perseroan tidak kehilangan pasarnya di dalam negeri.
Sehingga, upaya penyesuaian harga untuk pasar dalam negeri juga menjadi salah satu langkah perseroan, dengan formula yang disesuaikan.
“Jadi kami beruntung sekali karena portfolio brand kami memang sudah dicintai masyarakat Indonesia. Namun kami harus memberikan pengalaman produk yang lebih baik, formula dan resep yang lebih baik, di harga yang tepat,” tambahnya.
Dengan begitu, Benjie menerangkan, pihaknya berharap kondisi di kuartal III/2025 akan lebih baik dibandingkan paruh pertama 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.