Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.617,91 pada perdagangan hari ini, Selasa (29/7/2025). Sejumlah saham seperti PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) kinclong.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,04% ke level 7.617,91. IHSG dibuka di level 7.625,79 pada perdagangan hari ini.
IHSG berada di level terendah 7.565,79 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini di level 7.680,19.
IHSG ditutup dengan nilai transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp14,24 triliun, volume transaksi 26,48 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 1,73 juta kali. Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp13.701 triliun.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 309 saham menguat, 317 saham melemah, dan 330 saham tak beranjak atau stagnan.
Deretan saham dengan nilai transaksi tinggi mencatatkan penguatan harga pada perdagangan hari ini. Saham emiten-emiten besutan taipan Prajogo Pangestu misalnya menanjak. Harga saham BRPT melonjak 5,67%. Lalu, harga saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) naik 4,17%.
Selain itu, deretan saham dengan transaksi tinggi lainnya bergerak kinclong. Saham BRMS naik 6,33%, PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) menguat 6,37% dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) melonjak 8,28%.
Pada hari ini, sejumlah saham mencetak kinerja harga paling kinclong atau top gainers. Harga saham PT Saraswati Indoland Development Tbk. (SWID) melonjak 35%, PT Radiant Utama Interinsco Tbk. (RUIS) naik 34,76%, dan PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk. (PGLI) naik 34,75%.
Terdapat pula deretan saham yang mencatatkan kinerja paling jeblok atau top losers. Harga saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) jeblok 12,56%, PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) turun 9,87%, dan PT Panca Anugrah Wisesa Tbk. (MGLV) turun 9,59%,
Pada perdagangan sebelumnya, Senin (28/7/2025), IHSG juga mencatatkan penguatan sebesar 0,94% ke level 7.614,77.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan pada perdagangan hari ini pasar fokus pada earning season, perkembangan data ekonomi, pertemuan AS-China, dan FOMC meeting.
Meskipun pasar sudah mengantisipasi The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan pekan ini, tetapi investor akan mencari indikasi potensi penurunan suku bunga The Fed pada September mendatang.
Investor juga akan mencermati laporan pasar tenaga kerja bulan Juli pada Jumat ini, dengan prediksi penurunan penyerapan tenaga kerja.
Kemudian, pekan ini juga merupakan batas waktu yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump kepada mitra dagang AS untuk mulai membayar tarif.
Trump mengindikaskan kemungkinan penerapan tarif menyeluruh antara 15% dan 20% pada impor ke AS dari negara-negara yang belum merundingkan perjanjian perdagangan terpisah.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.